Technologue.id, Jakarta - Huawei memaparkan kontribusi perusahaan terhadap transformasi digital Asia Tenggara, khususnya Indonesia.
Guo Ping, Rotating Chairman Huawei, mengatakan bahwa momentum transformasi digital di Asia Tenggara sangatlah kuat. Perusahaan melihat bahwa prospek dan kebutuhan yang besar untuk transformasi digital di kawasan ASEAN.
Menurut Laporan Ekonomi Digital Asia Tenggara 2021, nilai pasar ekonomi digital diperkirakan akan mencapai US$ 1 triliun pada tahun 2030.
Baca Juga:
Pendapatan Menurun, Huawei Akui Kinerja Bisnis Masih Stabil
"Melalui investasi dan inovasi berkelanjutan dalam konektivitas, komputasi, dan perangkat, Huawei akan membantu negara-negara Asia Tenggara memanfaatkan peluang pengembangan industri digital dengan memanfaatkan teknologi seperti 5G, AI, dan komputasi awan," tutur Guo dalam Konferensi Pers Huawei Annual Report 2021, Senin (28/3/2022).
"Sementara, Indonesia merupakan ekonomi digital terbesar di kawasan ASEAN. Saya sangat terkesan dan mengapresiasi bahwa tahun lalu Luhut (Binsar Panjaitan), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia mengunjungi Kantor Pusat Huawei. Kami berdiskusi secara mendalam peluang infrastruktur TIK, transformasi digital, jaringan 5G, Cloud dan pembangunan Ibu Kota Negara baru," imbuhnya.
Guo menekankan, Indonesia memiliki potensi unik untuk pengembangan industri teknologi tinggi. Huawei akan mendukung penuh pembangunan infrastruktur TIK dan transformasi digital Indonesia, khususnya infrastruktur 5G dan cloud, serta kota pintar di ibukota baru.
Pada tahun 2021, Huawei juga menyediakan jaringan 4G pertama untuk satu juta penduduk desa di wilayah terpencil Papua Barat.
Baca Juga:
Huawei Bangun Kembali Paradigma Teknologi untuk Tingkatkan Daya Saing
Huawei juga terus memupuk talenta digital untuk kawasan Asia Pasifik. Untuk kawasan Asia-Pasifik, Huawei akan menginvestasikan US$50 juta untuk pengembangan 500.000 talenta digital selama lima tahun ke depan.
"Di Indonesia, Huawei menargetkan melatih 100.000 talenta lokal dan 1.000 instruktur TIK dalam waktu lima tahun. Dalam dua tahun terakhir, kami telah mencapai lebih setengah dari tujuan kami melalui kemitraan pelatihan seperti ASEAN Academy," tutur Guo.
Jacky Chen, CEO of Huawei Indonesia juga mengatakan, "Kami akan melakukan segala upaya untuk mendukung Indonesia dalam mencapai visi nasional dalam digitalisasi. Pendidikan talenta TIK merupakan salah satu faktor utama. Kami akan menggunakan keahlian kami dalam teknologi terdepan untuk mengembangkan ekosistem lokal berteknologi tinggi menuju Indonesia yang sepenuhnya terhubung, berorientasi 5G, lebih cerdas, digital dan hijau."