Technologue.id, Jakarta - Badan antariksa Rusia Roscosmos berharap misi bulan pertama dalam hampir lima dekade membawa hasil yang menggembirakan. Faktanya, pesawat luar angkasa bernama Luna-25 mengalami crash landing, menandai berakhirnya misi wahana tersebut.
Dikutip dari Slashgear, pesawat luar angkasa menyimpang dari jalur yang diharapkan. Sebagai akibatnya, wahana itu tidak lagi dapat beroperasi setelah menabrak permukaan bulan, kata sebuah pernyataan oleh badan antariksa Rusia Roscosmos di Telegram.
Baca Juga:
Kaspersky Ungkap Trik Rekayasa Sosial Penjahat Siber untuk Mencuri Data Pribadi
Para pejabat mengatakan rincian lebih lanjut tentang misi yang gagal akan dibagikan setelah penyelidikan antar departemen.
Masalah dimulai setelah perintah pra-orbit diteruskan ke probe Luna-25 pada 19 Agustus, yang mengarah ke skenario darurat yang mencegah pesawat ruang angkasa melakukan manuver.
Wahana itu dijadwalkan untuk pendaratan lunak di wilayah kutub selatan bulan pada 21 Agustus. Komunikasi dengan wahana terputus sekitar pukul 8 pagi waktu bagian timur pada 19 Agustus, dan semua upaya selanjutnya untuk membangun kembali kontak terbukti sia-sia.
Kegagalan tersebut menggarisbawahi ketertinggalan Rusia saat ini dalam perlombaan ruang angkasa, meskipun memimpin eksplorasi ruang angkasa selama era Uni Soviet. Sputnik 1 adalah satelit buatan pertama yang disuntikkan ke orbit Bumi pada 1957.
Pada tahun 1961, Uni Soviet menempatkan manusia pertama ke luar angkasa, dengan kehormatan diberikan kepada Yuri Gagarin. Dua tahun kemudian, kosmonot Soviet Valentina Vladimirovna Tereshkova menjadi wanita pertama yang menjelajah ke luar angkasa.
Baca Juga:
X Hapus Gambar-Gambar Lawas yang Diunggah ke Twitter
Misi bulan terakhir negara itu adalah Luna-24, yang mendarat di bulan pada tahun 1976. Misi tersebut berhasil membawa regolith seberat 6 ons ke Bumi.