Technologue.id, Jakarta - NASA, badan antariksa Amerika Serikat telah meluncurkan robot yang kini menjelajah Mars. Robot tersebut salah satunya ialah robot helikopter yang bernama Ingenuity.
Menariknya, helikopter yang mendarat di Mars sejak 2021 itu menemukan Lander atau pendarat yang dahulu pernah membawanya menuju permukaan Planet Merah.
Baca Juga:
NASA Tak Dapat Berkomunikasi dengan Robot di Mars, Ini Penyebabnya
Temuan yang cukup unik ini menunjukkan apa yang oleh banyak orang digambarkan sebagai “puing-puing dunia lain”. Lander yang pecah ini tampak membuka mata semua orang terkait biaya maupun dampak dari perjalanan atau misi luar angkasa.
Dikutip dari Bgr, mustahil mengirim pesawat ruang angkasa bernilai miliaran dolar ke planet lain tanpa ada sampah yang tertinggal. Foto-foto yang beredar saat ini menunjukkan kumpulan puing-puing di permukaan Mars.
Meskipun ada beberapa poin bagus pada gambar tersebut. Misalnya, mempelajari puing-puing Mars NASA yang ditinggalkan oleh peralatan pendaratan Ingenuity dapat membantu para ilmuwan menemukan cara yang lebih baik untuk mendaratkan pesawat ruang angkasa di planet lain.
Akan tetapi, hal ini juga menyoroti biaya eksplorasi manusia yang sangat mahal. Apa pun yang peneliti atau badan antariksa telah lakukan, akan selalu ada tumpukan sampah yang tertinggal setiap kali manusia meluncurkan misi ke planet lain.
Biaya perjalanan ruang angkasa sudah sangat mahal, mulai dari biaya bahan yang dibutuhkan untuk membangun pesawat ruang angkasa hingga biaya bahan bakar untuk menjalankannya.
Puing-puing NASA di Mars menunjukkan betapa banyak sampah yang kita tinggalkan di Mars, namun keberadaan roket yang dapat digunakan kembali telah membantu mengurangi jumlah sampah yang kita hasilkan dalam setiap misi secara eksponensial.
Ke depan, ilmuwan perlu mencari cara untuk mendaratkan robot atau manusia di Mars tanpa meninggalkan banyak puing-puing.
Baca Juga:
4 Game PC Terpopuler di 2023, Usung Tema Shooter hingga Kisah Horor
Tahun lalu, Perseverance menemukan lebih banyak sampah di Planet Merah, yang juga memicu pembicaraan serupa mengenai penanganan eksplorasi ruang angkasa yang lebih baik.
Untuk saat ini, gambar-gambar ini akan terus menjadi pengingat akan biaya eksplorasi manusia, dan momen teror yang datang saat menjelajahi planet lain.