Technologue.id, Jakarta - Bukan cuma warganet biasa yang geram dengan pernyataan resmi dari brand perlengkapan outdoor Eiger kepada Youtuber Dian Widiyanarko. Namun isu ini ikut mendapat tanggapan dari public figure dan influencer.
Mulai dari Fiersa Besari, Arif Muhammad, sampai anak ketiga Presiden RI Kaesang Pangarep, turut mengikuti perkembangan masalah ini.
Baca Juga:
Viral, “Surat Cinta” Eiger kepada YouTuber
Para pengikut influencer Arif Muhammad di Instagram pun dibuat heboh dengan postingan dirinya yang membahas masalah Eiger dengan Youtuber Dian. Menurut netizen, bila Arief sudah mengangkat suatu tema masalah maka kejadian ini bukan hal yang patut diabaikan.
"Kalau sudah di up arief muhammad berarti sudah tidak baik-baik saja," kata lilolegowo_
"Ketika bang arief sudah ikut membahas,berarti eiger sedang tidak baik baik saja," ucap mumimesir.jpg
"Kalo bang arip udah ngepost gini berarti serius bangett ya," tutur anugerahale
"dapat dipastikan bahwa eiger sedang tidak baik-baik saja karena bg arief sudah turun tangan," celoteh dyyyyynda
"buset ampe arief post, post nya bukan snapgram loh 😳 literally postingan post," tandas cthrnwll
"Arief muhammad sampai buka suara 😁 jangan sampai ada hashtaq janganbelieiger," tulis setengah_miring
Sebelumnya, YouTuber Duniadian atau Dian Widiyanarko, Kamis (28/1/2021) mengunggah surat dari Eiger yang berisikan keberatan atas konten yang disajikan Dian mengenai ulasan produk kacamata Eiger. Konten YouTube yang dipermasalahkan berjudul “Review Kacamata Eiger Kerato | Cocok Jadi Kacamata Sepeda” diunggah pada 31 Agustus 2020.
Dalam surat tersebut, pihak Eiger mengajukann tiga keberatan atas video buatan duniadian yang menganggap kualitas video kurang baik.
Baca Juga:
Youtuber Dapat “Surat Cinta”, Eiger Digeruduk Netizen
Berikut kutipan keberatan Eiger yang disebutkan dalam surat itu:
- Kualitas video review produk yang kurang bagus dari segi pengambilan video yang dapat menyebabkan produk kami terlihat berbeda baik dari segi warna, bahan dan detail aksesoris menjadi terlihat kurang jelas.
- Adanya suara di luar video utama yang dapat mengganggu (noise) sehingga informasi tidak jelas bagi konsumen.
- Setting lokasi yang kurang proper bagi pengambilan video.
Selain itu, pihak Eigerindo MPI juga meminta Dian untuk menghapus video review tersebut. Akan tetapi, Dian menegaskan, ia tak akan menghapus kontennya karena merasa tak ada yang salah dengan apa yang dilakukannya.