Technologue.id, Jakarta - Seorang pesenam asal Irlandia, Rhys Mcclenaghan, menepis kabar yang beredar terkait kasur kardus yang tersedia di asrama atlet Olimpiade Tokyo 2020.
Melalui unggahan di akun Twitternya, ia membuktikan bahwa kasur kardus yang digunakan untuk tidur para atlet memiliki cukup kekuatan untuk menahan beban.
Dalam video berdurasi 14 detik yang diunggah oleh Mcclenaghan, terlihat ia melompat-lompat di atas tempat tidur yang terbuat dari kardus.
Tidak tampak kerusakan atau apapun seperti yang diisukan sebelumnya. Kasur kardus yang dibuat oleh perusahaan seprai dan selimut asal Jepang, Airweaves masih kokoh berdiri.
"Anti-sex beds at the Olympics," cuit Mcclenaghan membuktikan.
Baca Juga:
5 Skema Phishing Yang Mengintai Selama Olimpiade 2020
Tak hanya Mcclenaghan, perusahaan pembuat kasur juga mengklaim bahwa kasur bisa menopang bobot hingga lebih 200 kg.
Takashi Kitajima selaku penanggungjawab kampung atlet Olimpiade Tokyo 2020 juga angkat suara, menyebut penggunaan kasur kardus ini justru untuk meningkatkan kenyamanan para atlet.
Selain itu, Takashi juga memaparkan bahwabkasur ini lebih ramah lingkungan. Sebab ketika sudah tidak digunakan, dapat di daur ulang menjadi produk kertas lainnya.
Untuk diketahui, sebelumnya, Kasur untuk para atlet Olimpiade Tokyo 2020 jadi sorotan setelah diunggah oleh atlet larik jarak jauh asal Amerika Serikat, Paul Chelimo.
Paul Chelimo mengungkap bahwa kasur terbuat dari kardus dan tidak bisa digunakan untuk menampung dua beban di atasnya.
Baca Juga:
Samsung Rilis Galaxy S21 5G Edisi Olimpiade Tokyo
"Kasur yang ada di Kampung Atlet Olimpiade dibuat dari kardus, ini untuk menghindari keintiman di antara atlet," kata Chemilo.
"Kasur bisa tetap tegak berdiri dengan beban satu orang untuk menghindari situasi di luar hal-hal terkait olahraga," tambahnya.
Ia menyebut penggunaan kasur kardus ini untuk menghindari praktik seks bebas yang kerap terjadi di ajang Olimpiade.