SHARE:
Technologue.id, Jakarta – Sempat melambung tinggi harganya hingga membuat dunia gempar, Bitcoin Selasa (20/11/2018) lalu mencapai titik terendahnya tahun ini. Penurunannya ada di angka US$4.327 (Rp63 jutaan), terendah sejak Oktober 2017. Faktanya, tak cuma Bitcoin yang terjun bebas. Mata uang kripto lainnya pun ikutan, yaitu Ripple XRP dan Ethereum Ether. Penurunan keduanya sebanyak 14 dan 16 persen.
Baca juga:
Mau Investasi Bitcoin? Perhatikan 4 Hal Berikut
Mengutip VentureBeat.com (20/11/2018), tergelincirnya mata uang kripto ini disebabkan oleh penjualan besar-besaran di pasaran, terutama di brusa Asia, seperti OKEx dan Bitmex yang berbasis di Hong Kong. Padahal, dalam rentang setahun terakhir, nilai Bitcoin sempat menyentuh US$20.000 (Rp291 juta). Bitcoin dan cryptocurrency saat ini bisa dibilang telah mulai menjauh dari puncak euforianya. Investor mainstream sedikit demi sedikit menjauhi Bitcoin karena kurangnya peraturan, infrastruktur yang belum berkembang, serta perubahan harga yang sering terjadi secara tiba-tiba. Penggunaannya dalam transaksi pun mulai menurun.Baca juga:
Elon Musk Berikan Uang Kripto Cuma-cuma buat Netizen?
Menurut Coinmarketcap.com, total nilai cryptocurrency saat ini ada di kisaran US$154 miliar (Rp2.244 triliun). Jumlah itu anjlok jauh turun dari puncak sekitar awal tahun ini yang berkisar US$800 miliar (Rp11.660 triliun).Baca juga:
Fenomena ini sedikit banyak membuat bank sentral dan regulator bisa bernapas lega. Pasalnya, mereka memandang cryptocurrency dapat berisiko bagi stabilitas keuangan. Di Indonesia sendiri, Bank Indonesia sudah melarang jual-beli Bitcoin karena tak diakui sebagai alat pembayaran yang sah di republik ini.