- Teknologi sistem inspeksi otomatis (automatic inspection system) menggunakan artificial intelligence (AI) serta sensor digital berbasis machine learning dalam menginspeksi ban
- Hankook membawa inovasi digital untuk mengoptimalkan efisiensi dan konsistensi dalam proses inspeksi serta tahapan operasional secara keseluruhan
- Hankook juga memperkuat inovasi R&D dan kompetensi teknologi digital lewat kolaborasi dengan KAIST (Korea Advanced Institute of Science and Technology)
Technologue.id – Produsen ban global terkemuka Hankook Tire tengah mengembangkan sistem inspeksi otomatis (automatic inspection system) yang menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan sesor digital. Hal ini dikembangkan sebagai salah satu inovasi digital Hankook dalam meningkatkan efisiensi serta konsistensi pada pengujian produk ban di tahap akhir.
Dalam rantai proses produksi, proses inspeksi dilakukan untuk mengecek apakah suatu produk telah memenuhi standar sebelum nantinya dilanjutkan ke tahap distribusi. Para ahli di Hankook menjalankan berbagai tes dengan peralatan mutakhir demi memastikan keselamatan pengemudi selama menggunakan produk Hankook. Proses inspeksi dilakukan sebagai tahap akhir untuk mendeteksi segala kemungkinan cacat atau kurang sempurnanya kualitas pada produk, dan prosesnya sendiri terdiri dari tiga tahapan, yaitu:
- Inspeksi Internal menggunakan Interferometer Tire Tester (ITT) untuk mendeteksi keberadaan gelembung udara di dalam ban.
- Inspeksi X-Ray untuk memeriksa bagian dalam ban.
- Inspeksi Eksternal untuk mendeteksi keabnormalan pada permukaan ban.
Pada sistem inspeksi otomatis, pemrosesan gambar atau image processing digunakan untuk mendeteksi bagian-bagian cacat, yang kerap sulit ditemukan karena gelembung udara pada ban tidak memiliki bentuk atau ukuran yang sama. Sebelum proses ini, penilaian terhadap kelayakan suatu produk mengandalkan keahlian para teknisi handal dengan pengalaman bertahun-tahun. Sekarang dengan pengembangan sistem inspeksi otomatis terhadap ITT, hal-hal tersebut dapat dibantu dengan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Dengan teknologi AI, deteksi cacat pada pola yang tidak sesuai pada suatu produk dapat ditemukan secara lebih cepat dan sistematis. Kemajuan ini terwujud berkat kolaborasi Hankook dengan para pakar AI di Departemen Teknik Industri dan Sistem di Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) untuk mengimplementasikan sistem otomasi berbasis teknologi machine learning ini.
Teknologi baru ini tidak hanya akan memaksimalkan konsistensi dan efisiensi terhadap inspeksi internal menggunakan ITT, namun juga meningkatkan tingkat operasi fasilitas berkat proses pengambilan keputusan yang jauh lebih cepat. Ke depannya, Hankook berencana untuk menerapkan teknologi AI pada inspeksi X-Ray dan inspeksi eksternal juga untuk menerapkan standar konsisten yang akan berkontribusi terhadap keseragaman kualitas produk.
Saat ini, pengujian teknologi AI untuk sistem inspeksi telah diterapkan di pabrik Hankook di Geumsan, Korea Selatan. Tahap uji coba direncakan untuk berlangsung sepanjang tahun 2020 dan hasil penilaiannya akan digunakan untuk menyempurnakan teknologi tersebut. Jika teknologi AI yang dikembangkan telah sesuai, sistem inspeksi otomatis akan diterapkan di seluruh pabrik Hankook di dunia, termasuk di Cikarang, Indonesia.
“Hankook telah memposisikan diri sebagai pemimpin digital. Pengembangan sistem inspeksi otomatis adalah fitur lain yang selaras dengan inovasi tersebut, yang memungkinkan kami untuk memperkuat posisi terdepan dalam transformasi digital di lingkungan bisnis yang cepat berubah ini,” kata Hyunshick Cho, Wakil Ketua dan Presiden Hankook Technology Group, "Kami akan terus mengejar inovasi dan melangkah menuju perusahaan papan atas global."
Hankook terus-menerus menciptakan langkah inovatif dalam kemajuan teknologi. Pada Mei 2019, perusahaan telah mengubah namanya menjadi Hankook Tire & Technology sebagai simbol gerakan agresifnya menuju sebuah brand yang berfokus pada teknologi. Pada akhir tahun lalu, Hankook telah membuat prestasi yang signifikan dengan memperkenalkan sistem 'Virtual Compound Design (VCD)', sebuah model prediktif untuk mendesain bahan campuran ban menggunakan AI. Hankook berencana untuk memperluas teknologi ini ke seluruh proses pengembangan ban. Hal ini bertujuan untuk membangun pabrik cerdas yang memimpin inovasi digital dalam industri ban dan pada akhirnya meningkatkan efisiensi pembuatan produk dengan kualitas terbaik yang memenuhi beragam kebutuhan para penggunanya.
Untuk mempromosikan R&D yang inovatif serta kapabilitas teknologi digital perusahaan melalui transformasi digital, pada bulan April 2019 lalu Hankook menandatangani perjanjian dengan KAIST, universitas ilmu pengetahuan dan teknologi terbaik di Korea Selatan. Perjanjian ini dilakukan sebagai bentuk kolaborasi industri-akademik dalam mengembangkan teknologi masa depan, serta bekerjasama dalam melakukan berbagai macam penelitian. Secara khusus, perusahaan telah mendirikan ‘Pusat Inovasi Digital HK-KAIST’ serta bekerja sama dengan KAIST di seluruh bidang mulai dari manufaktur, logistik, dan R&D, untuk memimpin pengembangan teknologi masa depan.