Technologue.id, Jakarta – Resmi diboyong ke Indonesia, kami tim Technologue.id berkesempatan mencoba Acer Predator Triton 700 di bilangan Grand Indonesia, Jakarta. Ketika kami mengangkat notebook ini, rasanya cukup tipis dan ringan. Ini dikarenakan Predator Triton 700 mengusung chassis aluminium berukuran 0,9 inci dengan dimensi 39.8 x 26.7 x 1.9cm dan berat 2.45kg sehingga cocok dibawa bepergian. [caption id="attachment_26098" align="alignnone" width="178"] Acer Predator Triton 700 nampak atas (Technologue.id/Donnie Pratama Putra)[/caption]
Baca juga:
Acer Swift 7, Laptop Tertipis di Dunia Telah Lahir! Mahal Banget, Kah?
Ketika kami coba mengetik, dukungan mechanical keyboard Acer Predator Triton 700 membuat keyboard cukup responsif dan terasa empuk. Apalagi ketika bermain game, tentunya akan sangat nyaman menggunakan keyboard ini. Kenikmatan tersebut dikarenakan sinyal transmisi untuk setiap tombolnya lengkap dengan teknologi N-Keys-Roll-Over (NKRO). Keyboard ini juga dilengkapi lampu yang sangat berguna ketika Anda bermain game di malam hari. Warna pada tiap tombolnya juga dapat diubah ubah sesuai selera Anda. Touchpad nya pun demikian, cukup responsif terhadap sentuhan. [caption id="attachment_26097" align="alignnone" width="169"] Keyboard Acer Predator Triton 700 (Technologue.id/Donnie Pratama Putra)[/caption]Baca juga:
Mengintip Kehebatan Laptop Rp23 Jutaan Lenovo Yoga 920
Dari segi performa pun tentunya Predator Triton 700 sanggup memberikan yang terbaik. Sayangnya, kami tim Technologue.id belum bisa membuktikan performa dari notebook ini baik untuk gaming maupun lainnya. Karena keterbatasan tempat, waktu dan antusias sesama rekan jurnalis terhadap Predator Triton 700 membuat kami tidak bisa mengeksplor lebih jauh performa perangkat ini. Namun, reviewer profesional membuktikan hal tersebut dengan memaparkan hasil benchmark yang berhasil dilalui Predator Triton 700 ini. Guna memberikan performa maksimal, Predator Triton 700 disokong GPU NVIDIA GeForce GTX 1080 yang dapat di overclocking, prosesor Intel Generasi ke-7 serta sistem pendingin 3DAeroBlade Fan. Predator Triton 700 memiliki fitur fan control pada software PredatorSense agar Anda bisa mencari batas trade-off antara kebisingan dan suhu operasional sesuai kebutuhan mereka dengan 3 mode: AUTO mode, MAX mode, dan Custom Mode. Untuk cooling performance dan temperature monitoring, dalam keadaan AUTO (default), Predator Triton 700 dapat menjaga suhu prosesor di kisaran 70-an saat 3D rendering load (Cinebench R15). Kemudian suhu GPU di 79-an saat menjalankan 3DMark Stress Test dalam ruangan pengujian yang cukup dingin dengan ambient sekitar 25-26C. [caption id="attachment_26096" align="alignnone" width="300"] Acer Predator Triton 700 (Technologue.id/Donnie Pratama Putra)[/caption]Baca juga:
Xiaomi Siapkan Laptop Berprosesor Snapdragon 835, Kapan Rilis?
“Sistem pendingin 3D Aeroblade menghasilkan pendingin dengan performa 35% lebih dingin dibandingkan kipas gaming konvensional. Suara kipas nya pun tidak berisik seperti kipas konvensional,” Dimas Setyo, Presales Manager Acer Indonesia menjelaskan kepada tim Technologue.id saat acara Hands-on Acer Predator Triton 700 di bilangan Grand Indonesia, Jakarta. [caption id="attachment_26099" align="alignnone" width="300"] Kipas Pendingin Acer Predator Triton 300 (Technologue.id/Donnie Pratama Putra)[/caption] Untuk overlocking pada GTX 1080 Max-Q, mampu memberikan performa ekstra. Predator Triton 700 memiliki profil one-click overclock, yang bisa diaktifkan dengan mengakses mode Turbo pada software PredatorSense untuk performa lebih baik dari default. Mode Turbo ini mampu meng-overclock GPU GTX 1080 Max-Q ke sekitar 1440-1450Mhz GPU Boost Clock ketika menjalankan 3DMark Stress Test dari defaultnya yang ada di kisaran 1300-1350Mhz, kemudian kecepatan Video RAM (VRAM) dari 5Ghz ditingkatkan jadi 5.4 Ghz.