Technologue.id, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah membentuk Digital Transformation Office atau disingkat DTO, dalam rangka mempersiapkan masa depan sistem kesehatan di Indonesia.
Dalam beberapa tahun kedepan, masyarakat diharapkan bisa mengakses layanan kesehatan digital mulai dari dalam kandungan hingga menghadapi kondisi kritis, dimana semua rekam medis akan terintegrasi pada satu sistem, sehingga masing-masing orang nantinya akan memiliki personal health record.
Baca Juga:
Halodoc Raih Pendanaan Seri C Rp1 Triliun
Teknologi seperti telehealth ini tidak hanya membantu para dokter meningkatkan skill, namun juga memperluas jangkauan layanannya.
Chief Business Officer & Co-Founder Halodoc, Doddy Lukito mengatakan bahwa Halodoc senantiasa berupaya mengadopsi teknologi terkini untuk terus meningkatkan pengalaman pengguna, termasuk pemanfaatan kecerdasan buatan (AI). Namun, hal yang juga menjadi fokus adalah bagaimana perusahaan juga turut berkontribusi untuk turut meningkatkan kapasitas pelaku kunci dalam ekosistem ini, yaitu para mitra dokter.
Oleh karena itu, Halodoc secara rutin mengadakan program-program edukasi bagi para dokter dengan bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Program yang dimiliki mulai dari pelatihan terhadap adopsi teknologi dan penggunaan platform, pembahasaan jenis penyakit maupun metode treatment baru, hingga pembahasan studi kasus yang terjadi di sekitar.
"Kami juga memiliki pertemuan mingguan untuk evaluasi kualitas pelayanan berdasarkan feedback pengguna dan pelatihan bulanan untuk meningkatkan kualitas pelayanan mitra dokter. Meskipun banyak pembaruan dan adopsi teknologi yang diimplementasikan oleh Halodoc, tentu saja kontribusi dari mitra dokter tidak akan tergantikan," papar Doddy dalam konferensi pers virtual, Jumat (22/10/2021).
Baca Juga:
Halodoc – Gojek Buka Pos Pelayanan Vaksinsi Drive Thru di Bogor
Ia menekankan pentingnya peran dokter dalam ekosistem Halodoc dan kemampuan teknologi dalam memberikan akses pada masyarakat Indonesia yang lebih luas.
"Dari sebelum pandemi hingga saat ini pandemi masih berlangsung, layanan Chat Dokter di Halodoc masih menjadi yang paling diminati oleh 20 juta monthly active user (MAU) kami. Dengan bantuan dari 20.000 mitra dokter, pengalaman pengguna dan kualitas pelayanan konsultasi tetap terjaga meskipun terdapat lebih dari 10x pertumbuhan permintaan dalam platform kami," ujar Doddy.
Selain itu, Doddy menuturkan, perluasan sebaran pengguna yang telah memanfaatkan layanan Halodoc dengan 25% berasal dari daerah luar Pulau Jawa, seperti Sulawesi, Papua, Aceh, Bengkulu.