Technologue.id, Jakarta – Peretas asal China dilaporkan berhasil meretas jutaan data klien dari beberapa perusahaan teknologi di Amerika Serikat seperti Hewlett Packard Enterprise Co dan IBM. Hacker ulung itu diduga beroperasi atas nama Kementerian Keamanan Negara China. Serangan siber itu masuk dalam operasi spionase dunia maya yang dikenal dengan nama Cloudhopper. Cloudhopper dikenal sebagai peretas atau hacker yang beroperasi sejak awal 2017. Targetnya perusahaan penyimpanan data, perusahaan software layanan cloud yang menyimpan data untuk perusahaan AS dan lembaga pemerintah, serta penyedia layanan teknologi berikut pelanggannya.
Baca juga:
Medsos Sakaratul Maut Ini Diserang Hacker, 52 Juta Pengguna Terancam
Firma cybersecurity dan lembaga pemerintah setempat telah mengeluarkan banyak peringatan tentang ancaman Cloudhopper sejak tahun lalu, namun mereka enggan mengungkap identitas perusahaan teknologi yang menjadi target peretasan. Pihak Hewlett-Packard Enterprise (HPE) sendiri belum bisa mengomentari aktifitas siber Cloudhopper tersebut. HPE mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah merambah bisnis yang tergolong baru yaitu managed-services saat merger dengan Computer Sciences Corp yang membentuk perusahaan baru, DXC Technology.Baca juga:
8 Jurus Melindungi Smartphone dari Tangan Jahil Hacker
"Keamanan data pelanggan HPE adalah prioritas utama kami," kata HPE. “Kami tidak dapat mengomentari detail spesifik yang dijelaskan dalam dakwaan, tetapi bisnis penyedia layanan terkelola HPE pindah ke DXC Technology sehubungan dengan divestasi HPE atas managed-services business di 2017.” Sementara itu, International Business Machines (IBM) sudah mengambil upaya strategis agar aksi kriminalitas ini tidak meresahkan klien mereka. "IBM telah menyadari serangan yang dilaporkan dan telah mengambil langkah-langkah balasan yang luas di seluruh dunia sebagai bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk melindungi perusahaan dan klien kami terhadap ancaman yang terus berkembang," bunyi pernyataan yang dilontarkan oleh IBM.Baca juga:
“Kami bertanggung jawab atas pengelolaan data klien dengan sangat serius, dan tidak memiliki bukti bahwa data IBM atau klien yang sensitif telah diretas oleh ancaman ini,” imbuhnya. Dikenal sebagai hacker kelas kakap, Cloudhopper memang menargetkan managed service providers (MSP) untuk mengakses jaringan klien dan mencuri rahasia perusahaan dari perusahaan di seluruh dunia. Pasalnya, banyak pelaku bisnis dan institusi pemerintah AS melibatkan penyedia layanan terkelola untuk mengelola infrastruktur dan sistem IT perusahaan mereka secara remote, termasuk server, penyimpanan, jaringan, dan help-desk.