Technologue.id, Jakarta – Memasuki akhir bulan April, statistik penyebaran virus COVID-19 di Indonesia masih belum menunjukkan penurunan. Per akhir April ini, jumlah positif COVID-19 telah menembus angka lebih dari 9.000 pasien. Tak hanya masyarakat umum, tenaga medis baik dokter maupun perawat yang berperan di garda terdepan penanganan COVID-19 juga tak terhindar dari penularan virus tersebut, dengan statistik yang kian meningkat juga. Statistik jumlah tenaga medis yang positif bahkan meninggal dunia karena Covid-19 juga terus meningkat.
Selain Alat Pelindung Diri (APD) dan asupan gizi, hal lain yang dibutuhkan para tenaga medis adalah tempat tinggal sementara untuk beristirahat. Pasalnya, meski telah lelah berjuang siang dan malam beberapa pejuang medis masih harus menghadapi penolakan ketika hendak pulang istirahat ke tempat kos, sebagian lagi terpaksa memilih tidak pulang karena takut akan membawa virus kepada keluarga. Sehingga, banyak diantara mereka yang terpaksa beristirahat di rumah sakit dengan fasilitas seadanya.
Denda, seorang perawat yang menangani pasien Covid-19 di salah satu rumah sakit di Jakarta mengeluhkan kondisi rumah sakit yang yang tidak lagi dapat menampung petugas medis yang ingin beristirahat dengan layak, “Saya tidak punya pilihan lain selain harus pulang ke rumah untuk beristirahat karena di rumah sakit selalu penuh. Saya harus berbesar hati menghadapi stigma masyarakat dan juga kekhawatiran dapat menularkan virus kepada anak dan istri. Saya akan merasa lega dan berterimakasih jika ada pihak yang dapat menyediakan tempat beristirahat yang aman dan nyaman bagi kami para petugas medis sehingga kami bisa tetap semangat melanjutkan perjuangan kami di garda terdepan melawan Covid-19”, tuturnya.
Melihat kondisi ini, Habitat for Humanity Indonesia (“HHI”) tergerak untuk ikut menjadi bagian dari solusi dengan meluncurkan program “Tempat Singgah Pejuang Medis”. Dalam program ini HHI mengumpulkan dana dari CSR perusahaan dan masyarakat (crowdfunding) yang ikut serta berdonasi melalui laman kitabisa.com/habitatpejuangmedis, atau laman benihbaik.com/campaign/tempat-singgah-untuk-pejuang-medis dan menu donasi di aplikasi DANA, yang dapat diakses secara umum. Donasi yang terkumpul akan dialokasikan untuk penyediaan kamar hotel gratis bagi setidaknya 500 - 600 tenaga medis di 5 rumah sakit yang telah ditunjuk pemerintah untuk penanganan COVID-19. Sebagai mitra penyedia akomodasi untuk program ini, Habitat menggandeng OYO Hotels & Homes Indonesia yang memiliki jaringan hotel yang tersebar di lebih dari 100 kota di Indonesia.
Lebih dari 1 bulan melayani pasien Covid-19, para tenaga medis sudah mulai merasa kelelahan, baik secara fisik maupun mental. “Memakai APD hanya 1 jam saja sudah memberi rasa lelah fisik lain lagi dengan tekanan mental akan rasa takut tertularnya virus ataupun menularkannya. Hal itu yang menyebabkan tenaga medis tidak berani pulang ke rumah. Tenaga medis sangat perlu untuk mempertahankan fisik dan moril mereka. Salah satu yang dibutuhkan mereka adalah tempat istirahat yang nyaman dan tidak terlalu jauh dari rumah sakit agar tenaga medis dapat beristirahat dengan baik dan dapat mengurangi stress,” tutur dr. Abraham Arimuko, Sp.KK, MARS, MH, Direktur Pembinaan Umum gugus tugas penanganan Covid-19 RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Susanto, Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia menyampaikan bahwa para pejuang medis sangat membutuhkan tempat istirahat yang nyaman agar dapat beristirahat dengan tenang serta tidak merasa khawatir akan menyebarkan virus kepada orang lain khususnya keluarga. “Habitat bersama OYO mengajak seluruh masyarakat memberi dukungan agar semakin banyak #TempatSinggahPejuangMedis yang tersedia karena kebutuhan masih banyak”, tuturnya.
Eko Bramantyo, Country Head Emerging Businesses OYO Indonesia mengapresiasi dan menyambut mandat yang diberikan. “Kami bangga telah dipercaya untuk menjadi bagian dari program “Tempat Singgah Pejuang Medis” yang diinisiasi Habitat for Humanity Indonesia, kami siap untuk menyediakan kamar hotel yang bersih, tersanitasi, dan nyaman. Setidaknya terdapat 8 properti yang kami alokasikan untuk menjadi tempat singgah bagi tenaga medis garda depan. Saat ini sudah ada beberapa tenaga medis yang mulai menikmati kamar hotel OYO sebagai tempat tinggal sementara. Semoga fasilitas tempat singgah ini dapat menjadi salah satu solusi di tengah kekhawatiran para tenaga medis akan kebutuhan tempat beristirahat yang layak dan nyaman untuk dapat menjaga kondisi fisik maupun saat harus menjaga jarak dengan keluarga atau kerabat terdekat,” jelas Eko.
Lebih lanjut, untuk memastikan keselamatan dan kesehatan para karyawan dan tamu tetap terjaga, OYO juga telah menerapkan standar prosedur operasional sesuai dengan protokol kesehatan seperti pengecekan suhu tubuh sebelum check-in, penggunaan masker, penyediaan cairan hand sanitizer, mencuci tangan secara rutin serta melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh kamar hotel sebelum tamu check-in dan setelah check-out, demi menjaga kamar tetap higienis.
Selain itu, melalui program ini, para tenaga medis juga akan mendapatkan fasilitas antar jemput dari tempat menginap menuju rumah sakit tempat bertugas dan sebaliknya, khususnya bagi akomodasi yang lokasinya cukup jauh dari rumah sakit. Tidak hanya itu, agar kondisi tubuh tenaga medis tetap prima saat bertugas, asupan gizi makanan dan minuman selama menginap juga akan disiapkan pada saat berbuka dan sahur.
Program “Tempat Singgah Pejuang Medis” terbuka bagi seluruh masyarakat yang ingin turut mengapresiasi perjuangan dan pengorbanan pejuang medis sebagai garda depan di masa pandemi ini. Untuk itu Susanto mengajak masyarakat untuk melakukan tindakan nyata, mengurangi penyebaran Covid-19 dengan turut serta membantu para Pejuang Medis yang berjuang bersama #IndonesiaMelawanCorona, melalui donasi “Tempat Singgah Pejuang Medis” melalui laman kitabisa.com/habitatpejuangmedis, laman benihbaik.com/campaign/tempat-singgah-untuk-pejuang-medis dan menu donasi di aplikasi DANA. Donasi untuk program ini telah dibuka bagi masyarakat umum dari 13 April 2020 dan akan ditutup pada akhir Juni 2020.