Technologue.id, Jakarta – Cheater menjadi permasalahan klasik di dunia game yang juga sangat sulit untuk diselesaikan. Masalah ini juga yang kini dialami oleh game yang tengah populer, PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG). Developer pun langsung bergerak untuk menghadapi masalah pelik satu ini. Seperti dilansir dari Polygon.com (06/02/2018), penyedia software anti-cheat, BattleEye mengungkapkan bahwa pihaknya telah membekukan lebih dari satu juta pemain PUBG yang terindikasi menggunakan cheat.
Baca juga:
Nintendo Janji Dukung Penuh Switch Hingga 6 Tahun ke Depan
“Kami telah melarang lebih dari 1.044.000 cheater PUBG pada bulan Januari. Sayangnya jumlah tersebut terus meningkat,” tulis BattleEye melalui akun Twitter resminya. Jumlah ini meningkat lebih dari dua pertiga dari jumlah pemain curang yang dibekukan pada tahun 2016. Sedikit lebih mengenal BattleEye. Didirikan pada tahun 2004, software anti-cheat milik BattleEye telah diakui dan digunakan untuk melindungi game-game seperti Battlefield dari para cheater.Baca juga:
Mau Jadi Jutawan? Yuk Ikut “Kuis Jaman Now”!
Cara kerja software anti-cheat ini adalah dengan mendeteksi software pada perangkat pemain yang seharusnya tidak ikut serta dalam game. Dengan menggunakan data yang telah dikumpulkan oleh BattleEye, developer dan publisher dapat langsung mengambil langkah tegas untuk memblokir akun Steam ataupun akun global mereka. Kecurangan yang dilakukan pemain PUBG meningkat dengan begitu drastis. Masih menurut data dari BattleEye, peningkatan kecurangan dimulai pada bulan Oktober dan saat itu sebanyak 322.000 cheater telah diblokir. BattleEye menuturkan bahwa mereka telah memblokir 6.000 sampai 13.000 pemain curang setiap harinya.Baca juga:
Jika jumlah pemain yang dibekukan pada bulan Januari akurat, maka setiap harinya terdapat 33.700 pemain PUBG telah diblokir. Angka yang luar biasa bukan?