Technologue.id, Jakarta - Grammarly, platform pemeriksa ejaan dan tata bahasa, kini semakin canggih dengan kehadiran Kecerdasan Buatan (AI) generatif dari ChatGPT. Dengan alat bernama GrammarlyGO, platform ini kini mampu menghasilkan konten dengan gaya penulisan yang personal.
GrammarlyGO hadir untuk mempercepat produktivitas dalam menulis. Selain dapat membantu mengubah nada atau kejelasan pada konten yang sudah ada, GrammarlyGO juga mampu memperpanjang atau mempersingkat konten agar sesuai dengan jumlah kata tertentu.
Tidak hanya itu, alat ini juga dapat membantu pembuatan konten dengan menggunakan AI untuk menghasilkan garis besar atau membentuk ide. Dengan memanfaatkan konteks unik, GrammarlyGO memberikan saran prompt sekali klik saat memulai atau meningkatkan penulisan.
Baca Juga:
Biokomputer: Teknologi Masa Depan untuk Kecerdasan Buatan?
Perusahaan menyatakan bahwa GrammarlyGO dapat menyesuaikan saran dengan gaya penulisan serta komunikasi pengguna berdasarkan konteks pribadi, organisasi, dan situasional.
Grammarly telah menggunakan AI selama hampir 14 tahun untuk memeriksa ejaan dan tata bahasa, serta menyarankan peningkatan komunikasi. Dengan GrammarlyGO, perusahaan semakin maju dalam memanfaatkan teknologi AI.
GrammarlyGO terintegrasi dalam alat Grammarly, termasuk dalam aplikasi seperti Microsoft Word dan Slack, aplikasi web seperti Gmail, dan ekstensi browser untuk Chrome.
Hingga kini, setiap hari terdapat 50.000 tim dan 30 juta orang yang menggunakan Grammarly. Perusahaan menjanjikan keamanan dan privasi tingkat perusahaan serta komunikasi inklusif yang disesuaikan dengan baik oleh tim ahli bahasa.
GrammarlyGO tidak hanya tersedia untuk pelanggan premium, tetapi juga tersedia dalam versi gratis di pasar tertentu. Alat AI ini akan diaktifkan secara otomatis, tetapi bisa dimatikan dalam pengaturan.
Baca Juga:
ION: Kecerdasan Buatan sebagai Penasihat Pemerintah Rumania
Mulai April, GrammarlyGO akan diluncurkan dalam versi beta di AS, Kanada, Inggris, Australia, Selandia Baru, Jerman, Polandia, Ukraina, dan Jepang.
Keberhasilan Chatbot OpenAI pada versi terbaru ChatGPT yang diluncurkan pada November tahun lalu telah membuktikan bahwa AI dapat menjadi cara yang kuat untuk membuat teks, meringkas informasi, dan memberikan informasi pada pengguna, meskipun kontroversial.
Banyak perusahaan, seperti Google, Microsoft, dan DuckDuckGo, yang berlomba-lomba mengikuti jejak ChatGPT dalam mengembangkan teknologi AI untuk membantu meningkatkan produktivitas dalam menulis. Hal ini seperti yang dikutip dari Digital Trends pada Jumat, 10 Maret.