Technologue.id, Jakarta - Transaksi order fiktif GrabFood yang dialami oleh wanita dengan akun Instagram bernama Wilandini ramai di media sosial. Pihak Grab segera melakukan investigasi atas laporan yang diterima usai korban menghubungi customer service Grab, pada Selasa (7/4/2020). Setelah menelusuri informasi yang diterima dan mengumpulkan bukti-bukti yang akurat, pihak Grab telah menghubungi pelanggan tersebut untuk membantu mengatasi masalah yang dialaminya dan telah melakukan pembayaran ganti rugi secara penuh atas biaya yang telah dikeluarkan oleh pelanggan akibat ulah tidak bertanggung jawab tersebut.
Baca Juga: Wanita Kena Order Fiktif GrabFood Hingga 11 Kali, Rugi Rp 2,7 Juta
Tak hanya itu, perusahaan ride hailing itu juga telah mengambil langkah tegas berupa penonaktifan akun pengguna Grab yang terbukti melakukan order fiktif ini dan sangat mengecam tindakan tak bertanggung jawab tersebut. "Kami telah melakukan segala upaya termasuk untuk meningkatkan aspek kepercayaan dan keamanan terkait dengan hubungan kami dengan para pengguna layanan GrabFood, baik mitra pengemudi, mitra merchant maupun pelanggan secara menyeluruh – mulai dari operasional, pengembangan usaha, hingga dukungan teknologi," ungkap Hadi Surya Koe, Head of Marketing GrabFood, Grab Indonesia, kepada Technologue.id, Kamis (9/4/2020). Grab pun memberi perlindungan bagi mitra driver yang terkena order fiktif. Perusahaan menyediakan jalur khusus komunikasi untuk mitra pengemudi GrabFood jika mereka menerima order fiktif untuk dapat diinvestigasi lebih lanjut oleh Grab untuk pengajuan penggantian uang.Baca Juga: Grab Pakai Partisi Plastik Batasi Jarak Penumpang-Pengemudi
Jika hasil penelusuran menunjukkan bukti-bukti yang akurat, sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) Grab akan menghubungi mitra yang bersangkutan dan segera menetapkan proses ganti rugi secara penuh untuk mitra. "Selain itu, kami juga akan melakukan peninjauan aktivitas pelanggan dan mengambil langkah tegas berupa penangguhan hingga penonaktifan akun pengguna Grab yang terbukti melakukan order fiktif untuk mencegah terulang kembalinya hal ini," tuturnya Hadi. Hadi juga mengimbau pelanggan untuk memilih opsi pembayaran non-tunai serta pengantaran tanpa kontak (contactless delivery) sebagai bagian dari standar keamanan terpadu layanan pesan-antar makanan GrabFood. "Jika pelanggan menerima peredaran informasi yang melibatkan GrabFood kami sarankan untuk selalu mengecek kebenaran informasi tersebut sebelum meneruskannya ke pihak lain dengan menginformasikan temuannya ke tim Customer Experience kami untuk segera ditindaklanjuti," imbuhnya.