Technologue.id, Jakarta - Grup GoTo mencatatkan kinerja operasional dan bisnis yang kuat di 2022 untuk mendukung langkah GoTo mencapai akselerasi target profitabilitasnya yaitu EBITDA yang disesuaikan menjadi positif di kuartal tahun ini.
Dengan perubahan perilaku konsumen memasuki masa paska-pandemi pada 2022 menjadi tantangan tersendiri bagi layanan on-demand yang meliputi transportasi, pesan-antar makanan, dan pengiriman logistik.
Pada diskusi media Gojek Outlook 2023, Gojek mengungkapkan tiga strategi utama yang berfokus pada inovasi teknologi, pengembangan variasi produk, dan dukungan bagi mitra untuk dampak jangka panjang.
Baca Juga:
Komitmen GoTo Wujudkan Perlindungan Data Pribadi Ekosistem Bisnis
Inovasi teknologi untuk kepuasan pelanggan. Optimalisasi teknologi untuk memberikan solusi yang lebih tepat sasaran dan sesuai kebutuhan serta preferensi pelanggan, seperti teknologi machine learning untuk rekomendasi makanan dan strategi promo tepat sasaran di GoFood, perluasan akses untuk memesan GoFood (GoFood di Tokopedia, web ordering), Jadwalin GoFood, hingga fitur GoSend untuk estimasi ongkir lebih cepat dan draft order serta penjadwalan pesanan GoBox.
Tak hanya itu, layanan transportasi Gojek juga akan dilengkapi dengan fitur opsi Alokasi Prioritas bagi pelanggan serta promo GoPay Coins yang tepat sasaran.
Variasi produk yang terus dikembangkan untuk dorong pertumbuhan berbagai segmen pelanggan. Gojek terus mengembangkan produknya untuk dapat mengakomodir dan menyasar kebutuhan masyarakat di berbagai segmen pelanggan. Contohnya, untuk merambah segmen pelanggan baru, GoFood menghadirkan fitur Mode Hemat yang memberikan opsi gratis maupun diskon ongkir bagi pelanggan.
Sementara di sisi layanan transportasi, Gojek terus melakukan ekspansi GoTransit untuk mempermudah mobilitas multi-moda, serta menghadirkan layanan premium seperti GoCar Luxe dan GoRide XL yang tawarkan pengalaman perjalanan lebih nyaman. Di layanan logistik, Gojek meluncurkan layanan GoSend Car untuk pengiriman barang besar hingga kargo untuk ukuran maksimal 100 kg.
Dukungan bagi mitra untuk dampak jangka panjang. Sejalan dengan komitmen menjadi partner pertumbuhan bagi mitra di ekosistem, Gojek terus meluncurkan beragam inisiatif seperti pelatihan, program dukungan dan pengembangan komunitas. Untuk mitra driver, Gojek memperluas manfaat melalui Gojek Swadaya, Bengkel Belajar Mitra, serta Tips Pintar di aplikasi GoPartner.
Sedangkan untuk mitra usaha kuliner, Gojek terus menambah modul pembelajaran baru di Komunitas Partner GoFood (KOMPAG). Di sisi lain, untuk online seller, Gojek mendorong komunitas Best Seller GoSend serta ragam program menarik agar produk seller semakin dilirik pelanggan. Semua ini bertujuan agar para mitra dapat memberikan layanan terbaik dan andal bagi para pelanggan, dan pada akhirnya, dapat memberikan dampak sosial-ekonomi bagi para mitra.
Baca Juga:
GoTo Permudah Akses Konsumen Gunakan Kereta Cepat Indonesia
Menurut Ekonom Universitas Indonesia dan Director Next Policy Fithra Faisal, strategi tersebut bertumpu pada inovasi teknologi dan pengalaman layanan yang menyenangkan menunjukkan bahwa mereka baham betul akan kebutuhan konsumennya.
"Tentu strategi ini dapat memberikan dampak positif untuk berbagai pihak, konsumen yang dimudahkan dengan kehadiran teknologi dan UMKM yang kini mendapatkan dukungan penuh untuk memperluas jangkauan usahanya. Jika bisa dijalankan dengan baik, strategi ini tentu akan mendukung pertumbuhan jangka panjang Gojek, serta memberikan kontribusi positif terhadap sektor ekonomi digital dan perekonomian nasional," ungkapnya.
Potensi Gojek yang terus bertumbuh turut diperkuat oleh tren penggunaan layanan digital oleh konsumen paska-pandemi. Menurut studi Google, Temasek and Bain & Company, masyarakat tetap berminat dan bahkan berniat meningkatkan intensitas penggunaan layanan berbasis digital. Di mana dalam 12 bulan ke depan, 75% masyarakat di Indonesia berencana tetap menggunakan layanan transportasi, 82%masyarakat berniat terus menggunakan layanan pesan-antar makanan dan 82% berniat untuk terus berbelanja e-commerce yang merupakan potensi bagi layanan pengiriman barang.
Dengan kolaborasi antara Gojek dan pemerintah pada subsektor food dan transportasi, Indonesia optimis nilai subsektor tersebut mampu mencapai USD15 Miliar di tahun 2025 dengan tingkat pertumbuhan di atas 22% (CAGR).