Technologue.id, Jakarta - Pada Juni lalu Google mengungkap keberadaan hacker yang menargetkan kampanye pemilu di AS. Sekarang, Google menjabarkan cara kerja mereka.
Dilansir dari Engadget pada Senin 19/10/2020), Google menyebut bahwa dalam aksinya, kelompok hacker bernama APT31 itu menyamar sebagai software antivirus McAfee. Cara ini dilakukan untuk mengelabui tim kampanye pemilu AS.
Baca Juga:
Temukan Kerentanan di Apple, Kelompok Hacker Terima Hadiah Rp 4,2 M
Ketika tim kampanye kecolongan sehingga membuat software gadungan terpasang, para hacker akan menebar malware di sistem. Malware ini memungkinkan mereka mengoperasikan sistem hingga mentransfer dokumen.
Para peneliti di Google menyebut bahwa APT31 sendiri disponsori oleh pemerintah China. Dikatakan bahwa saat ini APT31 tengah dilucuti dengan cara menghapus lebih dari 3.000 saluran mereka.
Untuk diketahui, belakangan ini memang tengah marak terjadi aksi peretasan. Selain aksi yang dilakukan APT31, Google juga mengungkap adanya aksi yang dilakukan oleh hacker asal Korea Utara.
Baca Juga:
Kacau, Virus Corona Dimanfaatkan Hacker
Dikatakan bahwa mereka menargetkan para peneliti COVID-19 dan perusahaan farmasi. Untuk target yang satu ini mereka menggunakan metode phising untuk kemudian menyebar malware.
Google sendiri menyebut akan terus mengamankan dan memantau setiap pergerakan yang dilakukan oleh para hacker. Terlebih jika serangan yang dilakukan dibekingi oleh suatu negara.