Technologue.id, Jakarta - Google pada awal bulan Oktober ini sempat meluncurkan headset VR bernama Google Daydream view. Perangkat ini berfungsi jika terhubung dengan Google Pixel, karena platform daydream baru ada di smartphone Pixel dan Pixel XL untuk menyajikan konten multimedia maupun game VR. Terlepas dari perangkat virtual reality, Google berencana untuk mengembangkan headset VR di masa depan. Penggabungan antara virtual reality (VR) dan Augmented Reality (AR) menjadi satu. Agar konten yang disajikan nyata, dan dapat berinteraksi seperti perangkat Hololens Microsoft dan Oculus Rift. Dilansir Engadget (25/10/16), berbeda dengan Daydream, headset VR Google nantinya tidak memerlukan smartphone ataupun komputer untuk menjalankan konten, dan menjadikan perangkat mandiri yang disematkan dengan chip dan juga layar didalam headset. Selain itu, pada headset ini bakal membenamkan teknologi eye-tracking dan algoritma khusus untuk pendeteksi gerakan mata dan memetakan ruangan yang ada di depan pengguna. Keseriusan Google akhirnya telah mengakuisisi anak perusahaan Intel, yakni Movidius untuk mengembangkan chip pendeteksi gerakan mata bernama Eyefluence. Karena penggabungan dua teknologi VR dan AR, akan membawa dunia realitas kedalam VR. Tentu nantinya Google akan tergabung dalam persaingan headset VR dengan perusahaan besar seperti Microsoft yang mempunyai Hololens dan Facebook dengan Oculus Rift-nya. Baca Juga: SONY PLAYSTATION VR KINI SAMBANGI GAMER DI INDONESIA, HARGANYA? FACEBOOK DAN OCULUS SUKSES DEMONSTRASI VIDEO CALL BERBASIS VR DAYDREAM VIEW HEADSET VR BESUTAN GOOGLE, HARGANYA