Technologue.id, Jakarta - Google One akan mematikan fitur VPN-nya akhir tahun ini. Penutupan ini akan berlangsung secara bertahap di 22 negara tempat layanan ini beroperasi.
VPN atau Virtual Private Network merupakan layanan yang diklaim bisa mengamankan sekaligus menyembunyikan presensi pengguna di dunia maya. Sehingga, identitas mereka disebut akan tetap terjaga meski mereka mengakses beberapa situs web yang dianggap berbahaya.
Baca Juga:
Google Rilis Android 15 Versi Beta Pertama, Intip Fiturnya
Raksasa teknologi asal Amerika Serikat itu meluncurkan fitur VPN dinGoogle One pada tahun 2020. Saat itu layanan hanya dapat diakses oleh pelanggan yang membayar paket dengan penyimpanan minimal 2TB, atau dengan biaya US$10 atau Rp150 ribu per bulan.
Tahun lalu, perusahaan memperluas ketersediaan VPN ini di semua paket One, termasuk opsi basic US$2 atau Rp30 ribu per bulan, sehingga lebih terjangkau dibandingkan sebelumnya.
Meski langganan termurah Google One ini sudah tersedia bagi pelanggan paket termurah, namun belum semua pelanggan kebagian, termasuk yang di Indonesia. Sebab Google baru merilis layanan ini di 22 negara.
Baca Juga:
Google Bakal Hapus Data Penjelajahan Pengguna di Mode Incognito
Adapun 22 negara tersebut adalah AS, Austria, Australia, Belgia, Kanada, Denmark, Finlandia, Perancis, Jerman, Islandia, Irlandia, Italia, Jepang, Meksiko, Belanda, Norwegia, Korea Selatan, Spanyol, Swedia, Swiss, Taiwan, dan Inggris.
Google tidak mengatakan kapan layanan VPN akan berhenti berfungsi sepenuhnya, tetapi Google mengakui kepada 9to5Google bahwa mereka terpaksa menghentikan fitur tersebut karena sepi peminat.
Alih-alih mencoba membangkitkan minat, mereka mengalihkan sumber dayanya untuk mendukung fitur One lainnya yang lebih banyak diminati. Namun, Anda masih dapat menggunakan VPN gratis yang disertakan dengan perangkat Pixel bahkan setelah One dimatikan melalui aplikasi Settings pada perangkat Pixel 7 dan model yang lebih baru.