Technologue.id, Jakarta - Google Lens, aplikasi cerdas yang didukung oleh teknologi visi komputer Google, telah menghadirkan berbagai fitur baru untuk membantu pengguna dalam mengidentifikasi objek dengan lebih akurat.
Mulai saat ini, Lens mampu menampilkan kondisi kulit yang serupa dengan apa yang mungkin terjadi pada kulit pengguna, seperti tahi lalat dan ruam.
Baca Juga:
Perluas Akses Internet, Pemerintah Luncurkan Satelit Satria-1 pada 19 Juni 2023
Dengan mengunggah gambar atau foto melalui Lens, pengguna dapat memulai pencarian visual yang mencocokkan kondisi kulit tersebut.
Tak hanya itu, Lens juga dapat membantu dalam mendeteksi penyakit fisik lain yang sulit dijelaskan dengan kata-kata, seperti benjolan di bibir, garis di kuku, atau masalah rambut rontok.
Dalam pengembangan Lens, Google mengutamakan kemudahan akses bagi pengguna. Lens merupakan solusi yang lebih sederhana dibandingkan aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang diluncurkan Google pada tahun 2021 untuk mendiagnosis kondisi kulit, rambut, dan kuku.
Meskipun aplikasi tersebut pertama kali diperkenalkan di UE, Google masih menghadapi beberapa hambatan untuk merilisnya di Amerika Serikat, termasuk persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA).
Meskipun demikian, dengan hadirnya fitur Lens, pengguna dapat memperoleh informasi yang berguna untuk memutuskan apakah perlu mencari pertolongan medis atau menggunakan perawatan yang tersedia di pasaran.
Selain itu, Lens juga telah diintegrasikan dengan Bard, chatbot berbasis kecerdasan buatan dari Google, seperti yang diumumkan sebelumnya dalam acara I/O.
Pengguna kini dapat mengunggah gambar sebagai bagian dari permintaan kepada Bard, dan Lens akan bekerja di belakang layar untuk membantu Bard memahami objek yang ditampilkan dalam gambar tersebut.
Misalnya, jika pengguna menunjukkan sebuah foto sepatu dan bertanya tentang namanya, Bard akan memberikan jawaban yang tepat dengan bantuan analisis dari Lens.
Pembaruan terbaru ini menjadi bagian dari perkembangan Bard, jawaban cerdas dari Google untuk ChatGPT, karena Google terus berinvestasi dalam teknologi kecerdasan buatan generatif.
Baru-baru ini, Google memperkenalkan kemampuan yang memungkinkan Bard untuk menulis, mengeksekusi, dan menguji kode di latar belakang, sehingga meningkatkan kemampuannya dalam pemrograman dan pemecahan masalah matematika yang rumit.
Baca Juga:
Instagram Notes: Fitur Baru Bikin Pengguna Lebih Terhubung dengan Teman
Selain itu, pada bulan Mei, Google berkolaborasi dengan Adobe untuk menghadirkan seni generatif melalui Bard.
Dengan adanya pembaruan Google Lens dan integrasinya dengan Bard, pengguna kini dapat memanfaatkan kemampuan teknologi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang kondisi kulit mereka dan mendapatkan jawaban yang tepat terkait objek yang mereka tanyakan.