Technologue.id, Jakarta - Sudah berulang kali Google mengumumkan menghapus aplikasi berbahaya dari Play Store. Baru-baru ini Google kembali menghapus aplikasi Android pada Google Play lantaran aplikasi buatan mereka diduga mencuri data pengguna.
Berdasarkan laporan dari The Wall Street Journal, ada belasan aplikasi Android yang diduga diam-diam mengumpulkan data pengguna.
Baca Juga:
Lagi, Google Blokir Puluhan Aplikasi Android Berbahaya
Menurut WSJ, Measurement Systems S. de R.L. menulis kode yang muncul di aplikasi tersebut. Kode itu ditautkan kembali ke kontraktor pertahanan AS "yang melakukan pekerjaan intelijen siber, pertahanan jaringan, dan pencegatan intelijen untuk badan-badan keamanan nasional AS."
Peneliti keamanan Serge Egelman dan Joel Reardon, salah satu pendiri perusahaan bernama AppCensus, mengatakan mereka menemukan kode tersebut musim gugur yang lalu. Mereka melaporkan temuan mereka ke Google pada 20 Oktober 2021, serta daftar aplikasi yang berisi kode tersebut.
Kode dilaporkan berjalan di jutaan perangkat Android sebelum Google resmi memblokir aplikasi pada 25 Maret. Beberapa aplikasi doa Muslim ada dalam daftar, salah satunya diunduh lebih dari 10 juta kali.
Aplikasi lain yang terpengaruh termasuk speed camera tracker, widget cuaca dan jam, dan aplikasi yang mengubah ponsel Anda menjadi mouse nirkabel.
Berikut daftar aplikasi terpengaruh paling populer yang dilarang di Play Store:
- Speed Camera Radar
- Al-Moazin Lite (Prayer Times)
- WiFi Mouse(remote control PC)
- QR & Barcode Scanner
- Qibla Compass – Ramadan 2022
- Simple weather & clock widget
- Handcent Next SMS-Text w/ MMS
- Smart Kit 360
- Al Quran Mp3 – 50 Reciters & Translation Audio
- Full Quran MP3 – 50+ Languages & Translation Audio
- Audiosdroid Audio Studio DAW
Jika memiliki salah satu aplikasi ini di perangkat Android Anda, hapus segera.
Baca Juga:
36 Aplikasi Kamera Berbahaya Diberangus Google, Ini Daftarnya
Salah satu strategi pencegahan terbaik yang dapat diterapkan untuk perangkat Android Anda adalah dengan menggunakan aplikasi anti-malware yang solid agar mengurangi risiko aplikasi jahat.
Namun, Anda juga bisa mengetahui seberapa berbahaya suatu aplikasi hanya dengan memeriksa izin (permission) yang diminta ketika menginstalnya.
Sebab, setiap aplikasi mesti mencantumkan dan meminta izin pengguna untuk mendapatkan data dari ponsel. Notifikasi permintaan izin ini biasanya muncul saat pengguna baru membuka aplikasi yang baru dipasang.
Namun, sebelum mengunduh aplikasi, pengguna sebenarnya juga bisa meninjau izin apa saja yang diminta suatu aplikasi. Sehingga, pengguna bisa menilai apakah suatu aplikasi aman atau tidak sebelum mengunduhnya.