SHARE:
Technologue.id, Jakarta - Mengikuti jejak Twitter, Google kini juga memberlakukan pembatasan iklan politik pada platformnya. Namun, Google serta Facebook membatasi iklan politik dengan catatan tertentu.
Baca Juga: Google Umumkan Fitur Translate Google Maps
Google mengumumkan dalam keterangan resminya bahwa akan tetap menerima iklan politik berdasarkan usia, jenis kelamin, lokasi, tetapi tidak mengizinkan penargetan yang lebih spesifik. Kebijakan tersebut akan diluncurkan di Inggris menjelang pemilihan umum pada akhir tahun ini, dilanjutkan secara global pada 6 Januari 2020. Dilansir dari CNBC, Senin (25/11/2019), Google mengatakan, "Kami menyadari bahwa dialog politik yang kuat adalah bagian penting dari demokrasi, dan tidak ada yang dapat menilai secara adil setiap klaim politik, tuntutan balik, dan sindiran."Baca Juga: Google Umumkan Rencana Akuisisi Fitbit
Pada Oktober lalu, CEO Twitter, Jack Dorsey mengumumkan bahwa Twitter akan melarang semua iklan politik mulai 22 November dan kebijakan ini berlaku di selurih dunia. Jack beranggapan jangkauan pesan politik seharusnya didapatkan, bukan dibeli. "Pesan politik didapatkan ketika orang-orang memutuskan untuk mengikuti sebuah akun atau retweet. Bukan membayar untuk memaksakan pesan politik yang ditargetkan pada orang-orang." tambahnya.