Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Google Ajukan Gugatan untuk Mengeluarkan Tinder dari Play Store
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Google telah menggugat balik Match untuk ganti rugi atas keputusan yang akan membuat Tinder dan aplikasi kencan grup lainnya dikeluarkan dari Play Store.

Dilansir dari Bloomberg (13/7), awal tahun ini Match menggugat Google dengan tuduhan pelanggaran antimonopoli atas keputusan yang mengharuskan semua pengembang Android untuk memproses pembayaran "barang dan layanan digital" melalui sistem penagihan Play Store.

Setelah melayangkan gugatan awal tahun, kedua perusahaan terkait telah melalukan mediasi. Google dan Match mencapai kesepakatan sementara yang memungkinkan Match untuk tetap berada di Play Store dan menggunakan sistem pembayarannya sendiri.

Baca Juga:
Twitter Uji Coba Fitur Bisa 'Unmention' Diri Sendiri

Google juga setuju untuk melakukan upaya "itikad baik" untuk mengatasi masalah penagihan Match. Pada gilirannya, Match berusaha menawarkan sistem penagihan Google sebagai alternatif.

Namun menurut pengajuan pengadilan, induk Google Alphabet mengklaim bahwa Match Group sekarang ingin menghindari membayar "tidak ada sama sekali" ke Google, termasuk 15 hingga 30 persen biaya Play Store.

"Match Group tidak pernah bermaksud untuk mematuhi persyaratan kontrak yang disepakati itu juga akan menempatkan Match Group di posisi yang diuntungkan dibandingkan dengan pengembang aplikasi lain," kata perwakilan pengadilan.

Ini adalah gugatan balik Grup Pertandingan atas pembayaran dalam aplikasi. Grup pertandingan mengatakan bahwa kebijakan Google Play Store melanggar undang-undang federal dan negara bagian.

"Google tidak ingin orang lain menggugat mereka sehingga klaim balik mereka dirancang sebagai tembakan peringatan. Kami yakin bahwa gugatan kami, bersama dengan pengembang lain, Departemen Kehakiman AS dan 37 jaksa agung negara bagian yang membuat klaim serupa, akan diselesaikan sesuai keinginan kami awal tahun depan," kata Match kepada Bloomberg dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga:
Netflix Menambahkan Audio Spasial untuk Memilih Film dan Acara

Perseteruan mengacu pada tindakan antimonopoli yang diluncurkan tahun lalu oleh Amerika Serikat dan pemerintah federal yang menyelidiki biaya Google Play Store.

Sesaat sebelum itu, Google menurunkan biayanya pada pendapatan pengembang aplikasi menjadi 15 persen pada 1 juta dolar USD (sekitar Rp15 miliar) pertama, dan 30 persen setelah itu.

Pada saat yang sama, ia mengumumkan akan memberlakukan kebijakan yang mengharuskan semua pengembang untuk memproses pembayaran melalui sistem penagihan Play Store. Awal tahun ini, RUU Senat bergerak maju dengan menargetkan pembayaran dalam aplikasi di toko Google dan Apple.

SHARE:

LMF 2024 Digelar, Ada Lowongan Kerja Ramah Lingkungan

10 Aplikasi Golf Terbaik untuk Tingkatkan Skill