Technologue.id, Jakarta - Layanan video streaming, Hooq, resmi menutup layanan di Indonesia pada hari ini, 30 April 2020.
Ucapan perpisahan pun telah disampaikan sejak kemarin (29/4) melalui akun media sosial Twitter.
"Ketika sebuah cerita dimulai, maka seketika itu pula lahir sebuah babak akhir yang akan menutup cerita itu sendiri.
Keseimbangan. Yin dan Yang. Alpha dan Omega. Milly dan Mamet."
Baca Juga:
Tak Mampu Bersaing, Nasib HOOQ Di Ujung Tanduk
Kabar Hooq Digital tutup operasi ini sudah santer terdengar sejak Maret lalu. Saat itu, perusahaan mengajukan likuidasi karena tidak dapat bertumbuh secara memadai maupun meraih profit yang berkelanjutan untuk menutupi biaya yang terus naik.
Ditambah lagi, Hooq disebut tak dapat berkompetisi dengan penyedia layanan video on-demand serupa lainnya yang beroperasi di Asia, termasuk Netflix dan Viu.
Sejak pengajuan berkas pada 27 Maret, Hooq menyatakan sudah tidak lagi mengenakan biaya berlanggan kepada konsumen yang sudah ada. Mereka juga sudah tidak melakukan aktivasi pelanggan baru.
Hooq merupakan perusahaan joint venture dari Singtel, Sony Pictures Television dan Warner Bros Entartainment, berdiri sejak 2015. Layanan tersebut beroperasi di sejumlah negara di Asia Tenggara seperti Indonesia, Singapura, Thailand dan Filipina.