Technologue.id, Jakarta - FORWAT baru saja menyelenggarakan acara bertajuk “Mengulik Sustainability Sektor Transportasi Lewat Teknologi” dengan menghadirkan 3 narasumber yakni Dosen PWK ITB, Dr. I Gusti Ayu Andani Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa, Teuku Parvinanda, VP Corporate Affairs Gojek.
Acara ini menjadi bukti kepedulian para awak media terhadap wacana pencemaran dan keseimbangan lingkungan.
Pencemaran dan keseimbangan lingkungan menjadi isu yang menarik untuk dikaji. Diskusi tentang dua hal tersebut seolah tidak pernah ada hentinya. Satu aspek yang tidak boleh dilupakan ketika membahas isu tersebut ialah terkait keberlanjutan lingkungan.
Baca Juga:
Temukan Bug di Gojek Ada Hadiah Rp73 Juta!
Pada hakikatnya, lingkungan yang kita diami tidak hanya menjadi milik kita tetapi juga milik generasi mendatang yang hidup setelah kita. Oleh karena itulah, upaya menjaga keseimbangan dan keberlanjutan lingkungan harus dilakukan.
Lalu, alternatif apa yang dapat digunakan untuk mengurai persoalan tersebut? Salah satu solusi yang saat ini tengah ramai diperbincangkan ialah pengguan kendaraan listrik sebagai kendaraan masa depan yang ramah lingkungan.
Menariknya, Indonesia secara perlahan mulai beralih dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik berbasis baterai. TransJakarta, contohnya, sejak beberapa bulan lalu mengoperasikan 30 unit bus listrik untuk empat rute berbeda. Hingga akhir tahun ini, ditargetkan ada 100 armada bus listrik TransJakarta.
Tidak hanya itu saja, saat ini, semakin banyak produsen kendaraan yang fokus untuk mengembangkan produknya berbasis energi listrik, slaah satunya Gojek.
Namun sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum percaya akan keampuhan dan juga performa dari kendaraan listrik.
Hal inilah yang harus menjadi point penting sebagai salah satu upaya mendorong masyarakat memanfaatkan teknologi kendaraan listrik.
Baca Juga:
PUBG Mobile Kolaborasi Bareng Gojek, Banyak Hadiah!
VP Corporate Affairs Gojek Teuku Parvinanda, mengungkapkan bahwa Gojek dan TBS Energi Utama melalui Electrum akan mengembangkan usaha dalam bidang manufaktur kendaraan listrik roda dua.
"Teknologi pengemasan baterai, infrastruktur penukaran baterai dan pembiayaan untuk kendaraan listrik. Semua langkah ini ditujukan agar perkembangan industry tetap selaras dengan lingkungan,” kata Parvinanda.
Tidak hanya itu, Parvinanda juga menargetkan penggunaan kendaraan listrik sepenuhnya pada 2030 dan menjadikan GoJek sebagai platform netral karbon.