Technologue.id, Jakarta - Kabar akan dilakukannya pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal bagi para karyawan Gojek dibenarkan oleh Kevin Aluwi, Co-CEO Gojek. Dalam keterangan reaminya pada Selasa (23/6/2020), Kevin mengatakan sebanyak 430 karyawan akan diPHK oleh pihak manajemen.
"Dalam keputusan ini sebanyak 430 karyawan Gojek atau sekitar 9 persen dari total karyawan akan meninggalkan Gojek sebagai bagian dari evaluasi terhadap struktur perusahaan. Sebagian dari mereka merupakan staf GoLife dan GoFood Festival," ujarnya.
Baca Juga:
New Normal, Penumpang Ojol Disarankan Bawa Helm Sendiri
Sebagai bentuk dukungan, Gojek berjanji akan memberikan pesangon kepada mereka yang terdampak. Dikatakan bahwa mereka akan menerima pesangon minimum gaji 4 pekan ditambah 4 pekan gaji untuk setiap tahun lamanya bekerja.
Selain itu, Gojek juga akan membayarkan cuti tahunan yang tidak digunakan, memperpanjang asuransi kesehatan hingga akhir 2020, dan memberikan perangkat elektronik berupa laptop yang digunakan para karyawan selama bekerja di Gojek. Hal ini dilakukan untuk mendukung para karyawan terdampak untuk mencari peluang lain.
Baca Juga:
Gojek Pasang Sekat Pelindung di GoRide
"Kami sangat berterima kasih atas kontribusi untuk kesuksesan Gojek selama bertahun-tahun. Kalian telah menjadi bagian yang bernilai dari sejarah dan perjalanan Gojek. Setiap perusahaan akan beruntung memiliki kalian dan kami akan membantu kalian semaksimal mungkin untuk dapat melangkah lebih jauh di perjalanan karir kalian," pungkas Kevin.
PHK massal ditubuh Gojek sendiri merupakan imbas dari virus Corona yang mewabah di Indonesia. Dimana saat ini layanan yang melibatkan kontak fisik maupun berjarak dekat seperti GoLife dan GoFood Festival sudah mulai ditinggalkan pelanggan.