Technologue.id, Jakarta - Seorang perawat di Rumah Sakit di Rusia menjadi sorotan usai nekat hanya mengenakan pakaian dalam saat merawat pasien positif virus Corona.
Dalam sebuah foto yang beredar, tenaga medis yang tidak disebutkan namanya itu menggunakan terlihat seksi mengenakan pakaian dalam yang dibalut Alat Pelindung Diri (APD) transparan. Gambarnya menjadi viral setelah diambil oleh seorang pasien di sebuah rumah sakit di Tula, 100 mil selatan Moskow, Rusia.
Perawat berusia 20 tahun itu berkilah bahwa terasa gerah menggunakan pakaian medis merangkap APD. Akibat tindakan ini, Ia dijatuhi sanksi disiplin oleh pihak rumah sakit. Kepala rumah sakit menghukum perawat dengan alasan 'tidak mematuhi persyaratan untuk pakaian medis'.
Baca Juga:
Muak, Tenaga Medis Teriakkan #IndonesiaTerserah
Perawat itu mengatakan kepada manajernya di Rumah Sakit Klinik Regional Tula bahwa dia tidak menyadari APD yang dia kenakan sangat transparan ketika merawat pasien coronavirus.
Seorang pasien dari bangsal coronavirus mengatakan tidak keberatan terhadap pilihan sang perawat yang hanya mengenakan pakaian dalam saat menangani pasien. Ia menilai hal itu sangat seksi asalkan tidak mengganggu profesionalitas kerjanya.
Seorang pembaca koran lokal Tula News memberi selamat kepada perawat itu. "Setidaknya seseorang memiliki selera humor dalam kenyataan yang suram ini," kata Sergey Ratnikov.
"Kenapa ditegur?" tanya Albert Kuzminov.
Pendukung lainnya berkata: "Semua orang meneriakinya, tetapi tidak ada yang memperhatikan bahwa dia berpakaian seperti ini karena panas."
"Mungkin kamu perlu berteriak pada manajemen … karena tidak ada AC normal di sini.," ungkap yang lain.
Seorang komentator wanita Marina Astakhova memposting: 'Bagus sekali, dia membangkitkan suasana hati para pasien.
Baca Juga:
Lawan Corona, Kopi Kenangan Salurkan Paket APD Untuk Tenaga Medis
Dan Valery Kapnin menulis: 'Mengapa menghukum perawat, Anda perlu menghadiahinya. "Melihat pakaian ini, tidak ada yang mau mati."
Insiden itu terjadi ketika kepala pusat pemantauan Covid-19 Rusia, seorang mantan dokter TV, Alexander Myasnikov, mengejutkan penonton dengan berbicara terus terang tentang krisis coronavirus.
"Infeksi bagaimanapun akan memakan korban," katanya. "Itu akan memakan biaya. "Lagi pula kita semua akan sakit.
"Mereka yang seharusnya mati akan mati."
Sampai saat ini, Rusia memiliki total 299.941 kasus infeksi, dengan jumlah kematian resmi sebanyak 2.837 jiwa.