Technologue.id, Jakarta - Spotify umumkan akan memberhentikan 17% dari total 9.241 karyawan. CEO Spotify, Daniel Ek menyatakan perusahaan mengurangi sekitar 1.500 karyawannya karena pertumbuhan ekonomi yang melambat dan kenaikan biaya.
Meski langkah ini dianggap sulit untuk diambil, namun perusahaan yakin ini adalah tindakan yang tepat. "Mengingat kesenjangan antara keuangan dan biaya operasional kami saat ini, saya memutuskan bahwa tindakan substansial untuk menyesuaikan biaya adalah pilihan terbaik untuk mencapai tujuan kami," jelas Ek.
Baca Juga:
CEO OpenAI Sam Altman Belanja Real Estate Senilai Rp1,3 Triliun
Dikutip dari GSM Arena, PHK besar-besaran ini merupakan kali ketiga yang sudah dilakukan Spotify tahun ini, di mana pada Januari lalu perusahaan telah memberhentikan sekitar 600 karyawannya. Disusul pada bulan Juni, yang memberhentikan 200 posisi dari divisi podcast.
Jumlah karyawan Spotify meningkat secara signifikan pada tahun 2020 dan 2021, di mana Wall Street Journal mencatat bahwa karyawan meningkat hampir dua kali lipat seiring upaya perusahaan untuk meningkatkan konten.
Baca Juga:
Tesla Rilis Cybertruck dengan Harga Awal Rp944 Jutaan, Punya Fitur Antipeluru
Sementara bagi karyawan yang terdampak dari pemberhentian ini akan menerima pesangon sekitar lima bulan kerja, jaminan kesehatan, dan dukungan karier serta perpindahan.