Technologue.id, Jakarta - Serangan angkatan laut di Laut Merah, memaksa Tesla menghentikan produksi mobil listriknya di Berlin Gigafactory.
Pengalihan rute lalu lintas angkatan laut menyebabkan gangguan pada rantai pasokan mobil listrik Tesla dan memaksa jalur produksi terhenti karena kekurangan suku cadang.
Baca Juga:
Wuling BinguoEV Hadir dalam Varian Terbaru, Kuat Berjalan Sampai 300 Km Lebih
Konflik di kawasan Laut Merah semakin meningkat hingga penyerangan terhadap kapal pengangkut sudah menjadi hal biasa.
Serangan-serangan ini tidak hanya membahayakan keamanan global tetapi juga mulai berdampak pada perekonomian Eropa, khususnya perusahaan-perusahaan yang mengambil komponen dari Asia.
Tesla mengumumkan akan menghentikan sebagian besar produksi Model Y di pabrik Tesla Giga Berlin-Brandenburg di Grunheide, Jerman selama dua pekan, mulai 29 Januari hingga 11 Februari.
"Konflik bersenjata di Laut Merah serta pergeseran rute transportasi antara Eropa dan Asia melalui Tanjung Harapan berdampak pada produksi di Gruenheide," tulis pernyataan Tesla.