Technologue.id, Jakarta - Truecaller, platform global terkemuka untuk memverifikasi kontak dan memblokir komunikasi tidak diinginkan, mengumumkan kerjasama dengan beberapa produsen smartphone ternama di dunia, untuk memuat aplikasi Truecaller dalam ponsel yang mereka produksi. Smartphone ini akan dipasarkan di beberapa pasar utama meliputi Indonesia, Malaysia, India dan Amerika Latin. Di masa depan, Truecaller merupakan platform agnostik yang akan senantiasa bekerjasama dengan perusahaan pembuat smartphone. Melalui kerja sama ini, Truecaller menargetkan layanannya dapat terintegrasi di 100 juta perangkat ponsel dalam dua tahun.
"Truecaller masih menjadi aplikasi paling banyak diunduh di berbagai negara termasuk Indonesia. Namun, tidak semua pengguna smartphone cukup melek teknologi untuk mendownload sebuah aplikasi. Kami sering kali mendengar informasi bahwa beberapa kelompok pengguna smartphone di pasar berkembang seperti Indonesia meminta bantuan kepada penjual, keluarga, atau teman untuk mendownload Truecaller. Oleh karena itu, keputusan kerja sama ini sejalan dengan tujuan besar Treucaller untuk membuat layanan kami terjangkau bagi siapa saja. Selain itu, kami ingin membantu jutaan pengguna baru dalam memanfaatkan layanan Truecaller," Ungkap Alan Mamedi, CEO dan Co-Founder Truecaller.
Lebih lanjut, Alan menjelaskan bahwa versi terbaru Truecaller yang akan tersedia secara pre-installed di beberapa brand smartphone ternama di dunia ini, memungkinkan pengguna untuk menambahkan dan menjalankan layanan Truecaller saat mereka mempersiapkan perangkat baru mereka. Meskipun tersedianya Truecaller secara pre-installed tidak serta merta menambah jumlah pengguna baru Truecaller, kesepakatan bisnis ini dinilai penting agar konsumen lebih mudah menemukan dan mengambil manfaat dari layanan Truecaller. Truecaller kini memiliki lebih dari 300 juta pengguna aktif di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, Truecaller mengalami peningkatan pengguna aktif sebesar 107.6% dalam kurun waktu satu tahun (November 2020-September 2021). Perusahaan asal swedia ini melihat potensi pertumbuhan bisnis yang menjanjikan melalui kerja sama ini, terlebih dengan jumlah penetrasi pengguna smartphone di Indonesia yang terus meningkat tajam.