Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Galau, Huawei Mulai Gelar Negosiasi Jual Honor?
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Kabar rencana Huawei untuk menjual subbrand Honor kembali mengemuka. Sebuah laporan baru oleh Reuters (14/10/2020), mengatakan bahwa produsen ponsel asal China itu sedang dalam diskusi dengan perusahaan bernama Digital China.

Berbeda dengan prediksi analis teknologi Ming-Chi Kuo yang memprediksi Huawei akan menjual merek dan aset Honor sepenuhnya. Rumor terbaru, raksasa teknologi itu tidak akan menjual saham seluruhnya, namun hanya melepas sebagian dari bisnis smartphone dari sub-mereknya dalam kesepakatan senilai CNY15 miliar - CNY25 miliar (atau US$ 2,2 miliar sampai US$ 3,7 miliar).

Baca Juga:
Huawei Akan Jual Brand Honor?

Bukan hanya Digital China saja yang berminat mengakuisisi Honor. Masih menurut laporan yang sama, ada dua kandidat lain yang tertarik terhadap brand smartphone yang menjual produk harga terjangkau tersebut. Calon pembeli lainnya adalah TCL, konglomerat yang saat ini membuat perangkat Alcatel, serta Xiaomi - perusahaan smartphone sekaligus pesaing utama Huawei di berbagai pasar di seluruh dunia.

Sumber berita ini tidak disebutkan karena pembicaraan bersifat rahasia dan semua pihak menolak untuk mengeluarkan komentar resmi, tetapi salah satu orang dalam yang berbicara dengan Reuters mengungkap bahwa kesepakatan itu mungkin akan berupa uang tunai.

Untuk diketahui, brand Honor didirikan pada tahun 2013 dan meskipun awalnya dijual sebagai merek ponsel dalam portofolio Huawei, namun Honor saat ini telah beroperasi secara mandiri. Honor telah merilis berbagai gadget di kancah global seperti jam tangan, earbud, dan laptop.

Baca Juga:
Analis Ming-Chi Kuo Ralat ‘Ramalan’ Huawei Jual Subbrand Honor

Sebelumnya menurut Ming-Chi Kuo, Huawei tampaknya bakal menjual bisnis smartphone Honor demi membuat perusahaan tersebut tetap selamat dari masalah yang ada saat ini.

Ming-Chi Kuo percaya bahwa keunggulan Honor saat ini terletak pada nilai mereknya. Jika perusahaan dapat mempertahankan nilai merek yang ada setelah mandiri dari sistem Huawei dan memperluas nilai mereknya ke pasar menengah hingga kelas atas, hal itu akan membantu melanjutkan keunggulan mereknya dan meningkatkan pangsa pasar.

Namun pernyataan Ming-Chi Kuo telah dicabut. Komentar dari karyawan Huawei juga bermunculan di Weibo yang membantah klaim Kuo. Mereka berujar, analis biasanya sangat andal dalam prediksinya, tetapi sebenarnya jarang terealisasi di dunia nyata.

SHARE:

BMW Astra Sediakan Mobil Pemain BNI Indonesian Masters 2024

Indosat Catat Pendapatan Rp 41T Sepanjang 2024