Technologue.id, Jakarta - Lokasi pengujian SpaceX di fasilitas perusahaan McGregor, Texas terbakar selama pengujian mesin Raptor 2 pada sore hari tanggal 23 Mei lalu. Menurut NASASpaceflight, mesin tersebut mengalami anomali yang menyebabkan uap merembes keluar dan memicu kebakaran sekunder. Siaran langsung organisasi berita tersebut menunjukkan bahwa mesin mati sebelum api mulai menyala.
SpaceX menggunakan mesin Raptor untuk booster sistem Super Heavy di Starship dan pesawat ruang angkasa tingkat atas. Mereka menggunakan metana cair dan oksigen cair sebagai bahan bakar, dan dirancang cukup kuat untuk mengirim Starship ke bulan dan Mars. Seperti yang dikemukakan Gizmodo, pencampuran gas akibat kebocoran atau anomali serupa bisa saja menyebabkan ledakan, meskipun SpaceX belum secara resmi membahas apa yang terjadi selama pengujian.
Baca Juga:
SpaceX Luncurkan 23 Satelit Starlink dari Florida AS
Perusahaan saat ini sedang mempersiapkan uji terbang keempat Starship, yang dijadwalkan berlangsung pada 5 Juni mendatang. Ledakan ini kemungkinan besar tidak akan mempengaruhi waktu peluncuran penerbangan.
Tujuan utama uji terbang keempat SpaceX adalah untuk memastikan bahwa booster Super Heavy mendarat dengan lembut di Teluk Meksiko dan untuk mencapai masuknya pesawat ruang angkasa Starship secara terkendali. Perusahaan mengatakan pihaknya melakukan beberapa peningkatan hardware dan software dari apa yang dipelajari dari uji penerbangan ketiga.
Baca Juga:
SpaceX Pamer Momen Starship saat Berada di Luar Angkasa
Sebelumnya, bagian atas kapal luar angkasa mencapai luar angkasa selama penerbangan tersebut, namun terbakar di atmosfer saat masuk kembali. Di sisi lain booster Super Heavy-nya pecah pada tahap akhir penurunannya.