Technologue.id, Jakarta - Startup pengembang asisten bahasa Inggris Grammarly melakukan restrukturisasi bisnis melalui pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 230 karyawan di seluruh dunia. Perusahaan menyatakan bahwa PHK massal ini merupakan bagian dari upaya Grammarly untuk lebih fokus berinvestasi dalam pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI).
“Sementara kami memperkuat fokus kami dalam mendorong tempat kerja yang mendukung AI dan memperdalam investasi teknis kami pada AI, kami membutuhkan perpaduan kemampuan dan keahlian yang berbeda,” kata Rahul Roy-Chowdhury, CEO Grammarly sebagaimana dikutip Tech Crunch pada Sabtu (10/2/2024).
Baca Juga:
Snap PHK 10% Karyawan, Siapkan Pesangon hingga Rp1,1 Triliun
“Kami juga perlu mendesain ulang organisasi kami untuk meningkatkan kualitas dan kecepatan kolaborasi, dan itu berarti, antara lain, restrukturisasi peran dan penempatan tim-tim tertentu,” katanya.
Roy-Chowdhury menyatakan bahwa PHK tidak ditujukan untuk menghemat biaya. Menurut dia, tidak ada masalah dengan kondisi keuangan Grammarly.
Karyawan yang terkena PHK akan menerima minimal gaji pokok selama tiga bulan ditambah dengan manfaat asuransi kesehatan yang berlaku di domisili kerja masing-masing.
Grammarly menyampaikan bahwa pegawainya bertambah dari 200 menjadi 1.000 orang dalam lima tahun terakhir dan selama kurun itu perusahaan melihat perubahan dalam industri dan lingkungan secara global, termasuk perang di Ukraina dan era baru dari perkembangan AI.
Menurut Roy-Chowdhury, perubahan-perubahan itu telah mendorong perusahaan untuk bertindak lebih strategis. “Untuk masa depan Grammarly: Kami melihat peluang besar karena setiap individu dan bisnis mulai memanfaatkan kekuatan dari AI,” kata Roy-Chowdhury.
Baca Juga:
Badai PHK, PayPal Rumahkan 2.500 Karyawan
“Kami akan membangun di atas fondasi ini untuk memberikan nilai lebih kepada pelanggan kami. AI secara fundamental akan mengubah tempat kerja menjadi lebih baik dan Grammarly akan memainkan peran utama dalam mendorong perubahan itu,” ia menambahkan.
Grammarly adalah salah satu dari banyak perusahaan teknologi yang melakukan PHK dalam sebulan terakhir. Perusahaan teknologi seperti Google, Microsoft, Snapchat, eBay, PayPal, DocuSign, Okta, Block, Discord, Twitch, dan Duolingo telah melakukan PHK cukup besar dalam dua minggu terakhir.
Pada November 2021, Grammarly mengumpulkan pendanaan US$200 juta dengan valuasi sebesar US$13 miliar. Pada saat itu, Roy-Chowdhury mengatakan kepada TechCrunch bahwa perusahaan berencana menggunakan dana tersebut untuk terus melakukan investasi pada teknologi AI-nya.