Technologue.id, Jakarta - Sejak pertama kali dirilis pada 6 Oktober 2010, Instagram resmi memasuki usia 10 tahun. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Instagram telah memiliki miliaran pengguna setia di seluruh dunia.
Tidak bisa dipungkiri Instagram termasuk media sosial terpopuler saat ini. Berbagai fitur yang ditawarkan untuk membagikan momen dalam bentuk foto dan video menjadi daya tarik utama pada platformnya.
Berinteraksi dengan seseorang melalui fitur Direct Message, membagikan aktivitas pada Instagram Stories, maupun mengupload foto dan video dengan berbagai filter menggoda adalah sebagian fitur yang selama ini dipakai di Instagram.
Baca Juga:
Facebook Messenger dan DM Instagram Resmi Digabungkan
Saat pertama kali tersedia sebagai aplikasi mobile, sepuluh ribu orang mengunduhnya dalam beberapa jam. Sepuluh juta orang melakukannya di tahun berikutnya. Sekarang Instagram telah mengantongi satu miliar pengguna.
Dalam gambaran besar satu dekade ini banyak perubahan yang terjadi. Instagram mampu menggeser kepopuleran platform mikroblogging Twitter yang sangat populer bertahun-tahun lamanya. Lalu, Instagram juga menciptakan jenis kepribadian online baru yaitu influencer. Ada kisah perusahaan Instagram melahap saingan dengan menyalin apa yang membuat mereka populer dalam fitur Stories.
Ada fakta yang sangat mencengangkan bila 10 tahun lalu tidak ada Instagram. Maka tidak ada selfie, tidak ada influencer, hingga tidak ada hashtag di menu. Itu semua terjadi begitu cepat.
Instagam dimulai dengan foto yang buruk. Ini adalah foto pertama dari lebih dari 50 miliar foto yang diunggah - diposting oleh salah satu pendiri, Mike Krieger, dari kantor San Francisco:
Ketika Facebook membeli Instagram pada tahun 2012, aplikasi yang relatif baru dengan jutaan pengguna ini tidak memiliki model bisnis. Tidak ada cara untuk menghasilkan uang, karena mereka belum menjual ruang iklan. Influencer menghasilkan uang, tetapi bukan aplikasinya.
Selama delapan tahun terakhir, Instagram mulai berubah. Kemandirian Instagram dari Facebook secara bertahap dipangkas, hingga pendirinya, Kevin Systrom dan Mike Krieger, mengundurkan diri pada tahun 2018 sebagai bentuk protes.
Baca Juga:
Instagram Uji Coba Tampilan Baru, Ini Wujudnya
"Para pendiri berjuang sangat keras untuk menjaga Instagram sebagai entitas yang terpisah," kata Dr Tama Leaver, co-author dari Instagram book.
"Tapi dalam dua tahun terakhir Instagram berhenti mencoba berpura-pura bukan Facebook sebenarnya."
Salah satu konsekuensinya adalah Instagram diam-diam menjadi etalase toko, seperti eBay atau Amazon. Pada 2019, ia memperkenalkan pembayaran dalam aplikasi, memungkinkan pengguna untuk membeli produk tanpa meninggalkan aplikasi, dan memberi platform sedikit potongan dari harga pembelian. Dengan pandemi, pergeseran ke e-commerce ini semakin cepat.