Technologue.id, Jakarta – Facebook resmi mengumumkan rencana pembangunan dua kabel bawah laut, yakni Echo dan Bifrost.
Keduanya akan menghubungkan kawasan Asia Pasifik dan Amerika Utara, serta menjadi kabel jaringan trans-pasifik pertama dengan rute melintasi Laut Jawa, dengan kapasitas trans-pasifik hingga 70% .
Hal ini tentu saja dilatarbelakangi oleh kebutuhan masyarakat di seluruh dunia akan internet yang terus meningkat sejak pandemi Covid-19. Apalagi, di kawasan Asia Pasifik, permintaan untuk 4G, 5G, dan akses broadband meningkat pesat.
Baca Juga:
Duh, Mark Zuckerberg Ingin Didepak Petinggi Facebook
Dilansir dalam siaran persnya, Senin (29/03/2021), melalui kerja sama dengan berbagai mitra terkemuka di Indonesia dan Global, seperti Telin, XL Axiata, dan Keppel yang berbasis di Singapura, Facebook memastikan semua orang akan memperoleh manfaat dari pengembangan infrastruktur dan keahlian teknologi yang akan digarapnya ini.
Selain itu, di Indonesia sendiri, Echo dan Bifrost memiliki nilai guna, di antaranya meningkatkan konektivitas pada Indonesia bagian tengah dan timur, dan memberikan kapasitas yang lebih besar, serta keandalan yang lebih baik untuk infrastruktur telekomunikasi berskala internasional.
Sebagai informasi, sebelumnya Facebook juga telah berhasil bermitra dengan Alita, perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi di Indonesia, guna membangun jaringan fiber sepanjang 3.000 km di 20 kota, antara lain Bali, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Ditambah, bersama Express Wi-Fi, Facebook juga berhasil meningkatkan konektivitas dengan memperluas jangkauan Wi-Fi.
Baca Juga:
Bos Facebook: Kacamata Pintar Jadi Tren 2030, Bisa Teleportasi
Berbeda dengan Indonesia, Singapura sebagai rumah bagi banyak tim regional Facebook, tentu saja akan memanfaatkan Echo dan Bifrost untuk mendukung pertumbuhan konektivitas digitalnya.
Tak ketinggalan, Singapura juga akan mengembangkan proyek lain Facebook seperti APG dan SJC-2 yang telah lebih dulu terhubung dengan Singapura.
Melalui proyek Echo dan Bifrost, selain dapat memperkuat ekonomi, Facebook berharap dapat meningkatkan konektivitas dalam mengurangi kesenjangan digital.