Technologue.id, Jakarta - Seiring dengan berlakunya kebijakan work from home di berbagai negara membuat popularitas layanan telekonferensi Zoom meningkat. Raksasa media sosial Facebook bahkan dikabarkan melirik aplikasi besutan China tersebut.
Akuisisi Zoom oleh Facebook sendiri bukan tidak mungkin terjadi, pasalnya sejumlah aplikasi populer seperti WhatsApp dan Instagram sukses dicaplok oleh perusahaan besutan Mark Zuckerberg ini. Namun sejumlah pihak menyebut hal ini akan sulit dilakukan.
Baca Juga:
Facebook Luncurkan Layanan Telekonferensi Bisa Tampung 50 Orang
Dilansir dari New York Post pada Kamis (30/4/2020), penasihat umum untuk Senate Antitrust Subcommittee AS, Seth Bloom mengatakan Facebook akan kesulitan melancarkan aksinya lantaran tengah terlibat dalam penyelidikan antitrust dengan Komisi Perdagangan Federal (FTC).
Dimana FTC menemukan sebuah dokumen yang dibuat oleh seorang petinggi Facebook yang berisi rencana mencaplok Instagram untuk menghilangkan pesaing potensial, dalam kata lain memonopoli. Hal inilah yang menyeret Facebook ke dalam penyelidikan tersebut.
Baca Juga:
Facebook Luncurkan Aplikasi Chatting Online untuk Anak-anak Indonesia
Meski begitu, gebang menuju akuisisi Zoom oleh Facebook masih terbuka lebar. Perusahaan raksasa itu bisa saja beralasan akuisisi ini perlu dilakukan untuk kepentingan ekonomi di tengah pandemi virus Corona ini dimana Zoom memerlukan perusahaan yang kuat seperti Zoom.
Saat ini Facebook sendiri menawarkan aplikasi telekonferensi besutannya. Dengan meluncurkan fitur konferensi video baru untuk aplikasi Messenger Rooms, Facebook masih bisa mengulur waktu untuk mencaplok Zoom tanpa harus ketinggalan meraup untung dari tren video konferensi di tengan pandemi ini.