Berdasarkan hal tersebut, Ericsson mengedepankan pandangannya pada jaringan 6G. Perusahaan menegaskan kembali bahwa jaringan 6G bukanlah peningkatan kecepatan sederhana, itu akan membangun kesatuan virtual dan realitas.
"Dunia fisik memiliki persepsi, tindakan, dan pengalaman. Semua ini dapat divirtualisasikan dan diprogram di dunia digital. Selanjutnya, perubahan di dunia fisik dapat diselaraskan dengan perubahan di dunia digital," paparnya.
Kesatuan Virtual dan Realitas
Sejumlah besar sumber data dapat diambil dari dunia fisik ke dunia digital, dan dunia digital dapat dianalisis. Setelah simulasi, hasilnya dapat bekerja di dunia nyata melalui berbagai driver.
Baca juga:
Korsel Targetkan Prototipe 6G Sudah Siap di 2026 dan 2030 Komersial
Dengan cara ini, kita dapat melacak dan menganalisis masa lalu, dan mensimulasikan dan memprediksi masa depan. Berdasarkan imajinasi di atas, Ericsson mengumumkan enam bidang inovasi.
Bidang inovasi itu meliputi kembar digital, komunikasi holografik, pembelajaran campuran, pengalaman imersif, emisi nol bersih, serta inovasi teknologi.