Technologue.id, Jakarta - NetApp penyedia layanan data hybrid cloud mengungkapkan ada tiga disrupsi teknologi yang perlu diperhatikan oleh para pemimpin di bidang TI saat ini. Perusahaan yang berbasis di California itu menyebut tiga disrupsi teknologi ini merupakan kunci untuk mencapai tujuan bisnis. Dalam diskusi media yang berlangsung pada Kamis (12/2020), Ahmad Ubaidillah selaku System Engineer NetApp Indonesia mengatakan, "Saat ini bisnis sangat bergantung pada kekuatan data dan teknologi. Untuk menguatkan pertumbuhan bisnis perusahaan harus memperhatikan Software, Automation, dan Development and Operations (DevOps)."
Baca Juga: Indosat Ooredoo dan TIP Bakal Terapkan Teknologi OpenRan di Indonesia
Menurutnya, data-data yang kompleks dan sangat besar sangat sulit diproses melalui cloud tanpa modul yang menggunakan software. Pengembangan software merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam transformasi digital dalam suatu perusahan. "Saat ini, semakin banyak IP (intellectual property) dan konten yang beralih ke software. Bisnis mengalami disrupsi karena model bisnis dibangun di software yang memungkinkan konsumen dapat secara lebih cepat, mudah dan yakin akan mendapat layanan atau produk yang diinginkannya," tambahnya. Selain itu, automation atau kecepatan juga menjadi kunci di era digital ini. Ahmad menyebut bisnis di era digital yang penuh kompetisi menuntut pengembangan software dan aplikasi yang lebih cepat agar layanan tersebut dapat segera dinikmati oleh konsumen.Baca Juga: DANA Tuntaskan Implementasi QRIS
Pria yang biasa disapa Ubai itu mengatakan, "berbagai tools otomatisasi juga diperlukan untuk mendukung pengembangan aplikasi dengan cepat dan hasil yang optimal." Kemudian disrupsi teknologi ketiga yang perlu diperhatikan adalah DevOps. Menurut Ahmad, Strategi DevOps menjadi pilihan bagi enterprise untuk dapat menghadirkan produk yang lebih cepat, meningkatkan pengalaman pelanggan, serta meningkatkan produktivitas dan kolaborasi antar tim TI.