Technologue.id, Jakarta - Elon Musk menyalahkan serangan "DDoS" sebagai penyebab penundaan selama 40 menit sesi bincang-bincang dengan Donald Trump, calon presiden AS yang berlangsung baru-baru ini.
Wawancara diselenggarakan di Space X, platform layanan yang memungkinkan konten audio streaming langsung. "Kami menguji sistem ini dengan delapan juta pendengar secara bersamaan hari ini," kata Musk menjelang acara tersebut, dikutip dari The Register.
Namun karena jadwal mulainya terlambat, dia menyatakan, "Tampaknya ada serangan DDoS besar-besaran terhadap X. Sedang berupaya untuk mematikannya. Kasus terburuk, kami akan melanjutkan dengan jumlah pendengar langsung yang lebih sedikit dan memposting percakapan tersebut nanti," jelas Elon.
Baca Juga:
Elon Musk Wawancara Donald Trump di X, Bahas Apa?
Wawancara dimulai sekitar 40 menit setelah waktu yang diiklankan. Statistik penonton langsung melaporkan 1,1 hingga 1,3 juta peserta selama bagian acara yang diamati oleh The Register, meskipun selama siaran tersebut Trump mengklaim bahwa acara tersebut memiliki penonton sebanyak 60 juta atau lebih, melebihi target 25 juta.
The Register tidak menemukan bukti serangan penolakan layanan yang ditujukan pada X. Peta ancaman cyber langsung dari Check Point Software tidak mencatat tingkat aktivitas yang tidak biasa pada saat penulisan. Peta DDoS real-time NetScout hanya mencatat serangan kecil di AS.
Jika DDoS memang menjadi alasan penundaan dimulainya acara, tampaknya hal tersebut tidak berdampak pada operasi X lainnya. Ada banyak postingan yang mengomentari masalah yang terjadi di Space saat wawancara. Musk pun men-tweet jaringan yang dikatakan sedang diserang.
Ini bukan pertama kalinya sebuah acara politik yang diselenggarakan oleh X mengalami kesulitan. Pada bulan Mei 2023, peluncuran kampanye calon presiden dari Partai Republik Ron DeSantis yang disiarkan langsung gagal dan menampilkan keheningan yang tidak direncanakan.