Technologue.id, Jakarta – Triliuner yang dikenal sebagai pentolan Tesla dan SpaceX, Elon Musk, sepertinya tak hanya ingin sekadar bersimpati dan berempati. Demi memberi solusi atas bencana alam yang mengurung 12 anak beserta pelatih sepak bolanya di dalam Gua Tham Luang di Thailand, Musk akhirnya terbang ke sana sambil memboyong tim engineer-nya. Mengutip NYTimes.com (07/07/2018), tim tersebut terdiri dari Tesla (perusahaan mobil listrik), SpaceX (perusahaan antariksa swasta), serta Boring Company (yang punya spesialisasi di konstruksi dan tunneling). Musk dan para engineer perusahaan yang digagasnya siap berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk memberikan bantuan.
Baca juga:
Pegawai Tesla Lakukan Sabotase
Musk berhipotesis peyelamatan yang memungkinkan untuk mereka yang terkurung di dalam gua adalah dengan membuat kapal selam miniatur yang dibuat dari bagian roket SpaceX. Dalam akun Twitter pribadinya, Musk menjelaskan kapal selam mini ini cukup kecil untuk melewati celah sempit dan cukup ringan untuk dibawa oleh dua penyelam. [embed]https://twitter.com/elonmusk/status/1015657378140704768[/embed]Baca juga:
Masuk Sejarah, Bos Xiaomi Kantongi Bonus Rp21 Triliun!
Adapun strategi melarikan diri lainnya, yakni dengan menyelam sampai ke pintu mulut gua. Dibutuhkan waktu enam jam bagi regu penyelamat untuk sampai di titik para korban berada dan lima jam untuk mengeluarkan mereka. Namun, cara ini dinilai terlalu berbahaya. Bahkan seorang anggota regu penyelamat meninggal saat mengantarkan tabung oksigen ke korban. Tak ayal, Musk sampai mengapresiasi kesabaran dan keberanian para korban serta relawan.Baca juga:
Ini 5 Tokoh Teknologi yang Terlibat di Politik, Apa Motif Mereka?
Seperti telah diberitakan di mana-mana, 12 bocah dan pelatih sepak bolanya itu sudah terjebak di dalam gua sejak 23 Juni 2018. Para regu penyelamat harus beradu cepat dengan waktu agar mereka tak sampai kehabisan oksigen. Di samping itu, hujan yang mengguyur kawasan tersebut juga berpotensi menenggelamkan mereka hidup-hidup.