Technologue.id - Pengembangan ekonomi digital berpeluang meningkatkan produktivitas ekonomi dan kesejahteraan sosial.
Pemerintah Republik Indonesia berupaya mempercepat transformasi digital dengan memastikan setiap orang memiliki akses yang berkualitas untuk mengoptimalkan peluang ekonomi digital.
“Saat ini Indonesia itu menjadi negara pemanfaatan satelit terbesar di Asia paling besar dengan kapasitas terbesar satelit yang digunakan,” jelas Menteri Johnny dalam Asia Tech x Summit Singapore 2022: Technology, Society and The Role of Policy yang berlangsung di Millenia, Singapura, Selasa (31/05/2022).
Baca Juga:
Imbas Perang, Samsung Bakal Pangkas Produksi HP Android
Selanjutnya, Menteri Johnny menyatakan pemerintah terus melakukan pembangunan infrastruktur digital secara merata di seluruh wilayah negara meliputi pembangunan jaringan tulang punggung yang berda di darat dan di dasar laut, pembangunan middle mile berupa microwave link dan fiber link, dan peluncuran dua satelit terbesar yaitu SATRIA-1 dan Hot Backup Satellite.
Tidak hanya itu, Kementerian Kominfo juga terus melaksanakan pembangunan infrastruktur digital dalam tiga lapisan di seluruh nusantara.
Pada lapisan backbone, Indonesia saat ini memiliki jaringan serat optik dengan total panjang 459.111 kilometer, termasuk 12.399 kilometer serat optik yang dibangun oleh pemerintah.
Adapun pada lapisan middle-mile, terdapat 9 satelit, microwave link, dan jaringan fiber-link yang saat ini digunakan untuk mendukung kebutuhan telekomunikasi dan digital.
Baca Juga:
Tiga Jurus Menkominfo Dorong Ekosistem Digital Aman dan Inklusif di Indonesia
Sementara, untuk last-mile layer, Indonesia terus berupaya untuk mempersempit kesenjangan digital telah dilakukan dengan mengkoneksikan jaringan 4G di 70.670 wilayah pedesaan.
“Hingga tahun 2024, kita harapkan seluruh wilayah pedesaan dapat terkoneksi dengan layanan jaringan 4G melalui pembangunan BTS 4G yang saat ini sedang terus dilakukan.” jelasnya.