Technologue.id, Jakarta - Pada kuartal ketiga 2018, pengiriman smartphone global turun 5 persen menurut data yang dikumpulkan oleh Counterpoint Research. Kendati ada penurunan, namun segmen premium justru mengalami pertumbuhan. Sepanjang bulan Juli, Agustus, dan September, penjualan ponsel pintar senilai US$ 400 (sekitar Rp5,6 jutaan) atau lebih tinggi menyumbang 22 persen dari pasar global. Dicatat firma riset itu, ada peningkatan sebesar 19 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dari total kenaikan tersebut, iPhone dari Apple menyumbang hampir setengah dari seluruh penjualan selama kuartal ketiga tahun lalu. Lalu dipepet Samsung dengan 22 persen dan Huawei di posisi ketiga dengan 12 persen. Pencapaian dua digit ini merupakan pertama kalinya bagi Huawei.
Baca Juga: iPhone XR Sukses Goda Pengguna Android Jadi Apple Fanboy
[caption id="attachment_44738" align="alignnone" width="706"] Segmen smartphone berdasarkan harga (Source: Counterpointresearch.com)[/caption] Bicara segmen premium, rentang harga US$600 sampai US$800 (sekitar Rp8,4 jutaan hingga Rp12 jutaan) secara mengejutkan didominasi oleh Apple dan Samsung dengan pangsa gabungan 82 persen. Namun, hanya Apple yang mampu mempertahankan popularitasnya di segmen US$ 800 (lebih dari Rp12 jutaan). Faktanya, berkat iPhone X tahun lalu dan iPhone XS dan XS Max yang lebih baru, smartphone berbasis iOS itu menguasai 79 persen market share dari semua penjualan di pasar super premium ini. Seperti diketahui, Apple membanderol salah satu iPhone terbaru dengan harga paling mahal hampir menyentuh Rp30 juta untuk varian iPhone XS Max 512GB.Baca Juga: Menebak Harga Samsung Galaxy S10
Di segmen mid-to-high, Samsung mendominasi pasar rentang harga US$400 sampai US$600 (sekitar Rp5,6 jutaan hingga Rp8,4 jutaan) dengan market share 25 persen. Sementara itu, Apple dan Huawei, duduk di tempat kedua dan ketiga dengan pangsa pasar masing-masing 21 persen dan 17 persen. Di sisi lain, Vivo dan Oppo juga berada di peringkat lima besar pengapalan smartphone berkat popularitas mereka di China. Saudara serumpun mereka, yaitu Xiaomi, harus rela di urutan keenam dengan pangsa pasar hanya 6 persen.