Technologue.id, Raja Ampat, Papua Barat - Dunia internasional telah menabuh genderang perang pada penyebab perubahan iklim. Para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah Indonesia serta ekosistem juga dihadapkan pada tantangan untuk mulai melakukan transisi energi dari penggunaan sumber energi fosil ke energi baru yang terbarukan.
CEO Huawei Indonesia Jacky di tengah Huawei Media Camp 2021 yang berlangsung di Raja Ampat, Papua Barat mengatakan bahwa sejak Huawei hadir di Indonesia lebih dari 21 tahun lalu, komitmennya untuk turut berkontribusi dalam kemajuan Indonesia terus diperkuat.
"Kebijakan global menjadi salah satu prioritas kami untuk Indonesia adalah penyediaan technology for green planet, teknologi untuk bumi Indonesia yang hijau. Keseriusan kami untuk membantu seluruh sektor di Indonesia menjawab isu mendesak yaitu perubahan iklim dan target netral karbon pada 2060, kami menghadirkan unit bisnis baru Huawei Digital Power," ungkap Jacky.
Menegaskan pernyataan Jacky, CEO Digital Power Huawei Indonesia Andy Liu mengatakan pihaknya sangat serius dalam mengembangkan solusi TIK yang mampu menjawab tantangan terkait emisi karbon dan perubahan iklim.
"Kami mengembangkan divisi khusus yaitu Huawei Digital Power yang mengintegrasikan teknologi digital dan energi terbarukan, serta menyediakan produk dan solusi yang ramah energi listrik terbarukan seperti transportasi listrik, infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang hijau, dan energi berbasis teknologi secara terintegrasi. Huawei tidak saja menjadi pemain terdepan di bidang ICT, namun juga di bidang digital power," kata Andi.
Ia melanjutkan bahwa Huawei Digital Power menghadirkan inovasi dan produk berteknologi canggih dalam pengembangan energi terbarukan, terutama solar PV sebagai bentuk kontribusi Huawei atas inisiatif global menuju energi ramah lingkungan untuk mewujudkan bebas emisi karbon.
"Digital Power akan meningkatkan investasi untuk riset dan pengembangan (R&D) serta operasi pasar berdasarkan kebutuhan pelanggan, mengembangkan model operasi yang sesuai dengan karakteristik industri di sektor energi dan memperluas bisnis energi dengan cepat," tambah Andi.
Huawei Digital Power memiliki sekitar 6.000 karyawan dan sekitar 60% diantaranya fokus terhadap R&D untuk melayani sepertiga populasi dunia di lebih dari 170 negara di dunia. Di sektor ketenagalistrikan dan energi terbarukan, Huawei terus sukses mempertahankan pangsa pasar global nomor satu untuk inverter dan solusi Solar PV.
Andi pun memaparkan bahwa produk Huawei Digital Power telah digunakan di Indonesia. Produk miliknya berupa pembangkit listrik tenaga surya berikut sistem kontrolnya yang dipakai untuk mentenagai perangkat transmisi yang ada di lokasi terpencil untuk menggantikan sumber daya listrik bertenaga fosil.
"Di area transmisi, Huawei memanfaatkan teknologi ICT untuk meningkatkan kemampuan grid menjadi smart grid. Sedangkan di area konsumsi, Huawei menyediakan komponen utama dalam kendaraan listrik dan untuk stasiun pengisian. Selama evolusi energi terbarukan, teknologi digital tidak boleh dilewatkan, tetapi harus dirangkul dan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mewujudkan bebas emisi karbon. Inilah nilai unik yang dapat diberikan Huawei bagi industri ini," tandas Andi.