Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Dorong Cashless Society, OVO Kembangkan Konsep Open Ecosystem
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Platform pembayaran digital OVO terus mengembangkan sistem alat pembayaran online yang dapat meningkatkan efisiensi dan kemudahan dalam bertransaksi. Hal ini dilakukan untuk mendukung cashless society. Dalam memperluas pasar dan melebarkan penetrasi, OVO menjalin kerja sama dengan berbagai industri, mulai pihak perbankan (dengan Bank Mandiri), layanan transportasi online (dengan Grab), dan financial technology (dengan Moka). Dengan sejumlah kemitraan strategis ini, diharap mampu mengembangkan ekosistem digital payment yang terbuka. "Ekosistem [pembayaran digital] bisa dikembangkan sendiri dan bisa dikembangkan bersama. Kalau dikembangkan sendiri tentu perlu waktu yang lama, dan kami tidak ingin berlama-lama. Jadi OVO dan partner ingin create ekosistem yang open yang disebut cross acceptance. Dengan begitu, payment akan diterima di mana pun," jelas Adrian Suherman, Presiden Direktur OVO, saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (05/07/2018).

Baca juga:

Grab-OVO-MRT Jakarta Bangun Sistem Transportasi Terintegrasi

Dengan ekosistem terbuka seperti ini, Adrian menambahkan, akan mengakselerasi ekonomi digital. Di samping membuka kesempatan bagi OVO menjadi digital payment nomor satu pula di Tanah Air. Melalui kerja sama dengan Bank Mandiri, pengguna OVO dapat melakukan pembayaran di gerai-gerai yang menerima pembayaran dari perangkat Mandiri. Di masa mendatang, mereka merencanakan agar pengguna dapat mengisi ulang dompet digital OVO melalui jaringan elektronik dan ATM Bank Mandiri. OVO merencanakan agar penggunanya bisa membayar dan mengisi ulang melalui gerai-gerai Alfamart di seluruh Indonesia. OVO juga merencanakan agar Alfamart dapat menjadi mitra mereka untuk menarik uang yang di dompet digital.

Baca juga:

Makin Mudahkan Pengguna, DAMRI Jalin Kerja Sama dengan Grab dan OVO

Perusahaan tersebut juga sepakat dengan Moka, sistem point-of-sale berbasis cloud yang mengganti pembayaran di kasir tradisional dengan sistem yang berjalan di perangkat Android dan iOS, agar sistem pembayaran ini dapat diterima di usaha kecil menengah. Kerja sama dengan Grab sudah terjalin sekitar sebulan belakangan ini untuk sistem pembayaran transportasi secara non-tunai, menggantikan pembayaran dengan GrabPay. Adrian membeberkan, penggunaan OVO saat ini terbanyak disumbang oleh sektor transportasi, diikuti industri food and beverage. Pembayaran ini sendiri telah tersedia di 400 ribu mal di seluruh Indonesia atau meng-cover 90 persen pusat perbelanjaan.

Baca juga:

Bisnis Co-working Space Terus Melaju, Regulasi Masih Gamang

Pengguna OVO saat ini ada sekitar 10-12 juta, mereka menargetkan dapat berkembang menjadi 60 juta dengan kemitraan ini serta tersedia di lebih dari 350 ribu gerai di 212 kota di Indonesia. Inovasi dalam waktu dekat, OVO akan ekspansi teknologi dalam penggunaan QR code untuk Usaha Kecil Menengah (UKM). Ovo akan masuk ke dalam warung-warung UKM dalam beberapa bulan ke depan untuk menyebarkan manfaat penggunaan pembayaran secara digital. Salah satu keunggulannya, pelaku bisnis UKM akan menerima pembayaran lebih dulu baru bisa memproses pesanan. Selain itu, mereka juga tidak akan repot mencari uang kembalian.

SHARE:

Seumur Jagung, Superbank Ungkap Pertumbuhan Pelanggan

Laporan Tahunan Titipku Berfokus pada Dampak ke Masyarakat