Technologue.id, Jakarta - Google akan mengeluarkan jutaan dollar AS untuk membantu membayar pekerjaan jurnalisme lokal dalam kesepakatan pertama di negara ini (California, AS). Meskipun dibayar dengan biaya yang cukup fantastis, jurnalis dan pakar industri media lainnya menyebutnya sebagai kesepakatan yang mengecewakan.
Mereka kecewa karena sebagian besar akan menguntungkan raksasa teknologi tersebut, dikutip dari Abcnews. Kesepakatan tersebut, yang dibahas secara tertutup dan diumumkan minggu ini, akan mengarahkan puluhan juta dollar untuk menjaga organisasi berita lokal tetap bertahan.
Para kritikus mengatakan itu adalah manuver politik yang biasa dilakukan oleh raksasa teknologi untuk menghindari biaya. Anggota parlemen California setuju untuk membatalkan RUU yang mengharuskan perusahaan teknologi untuk mendukung outlet berita.
Dengan mengesampingkan RUU tersebut, negara bagian tersebut secara efektif menyerah pada jalan yang dapat mengharuskan Google dan platform media sosial untuk melakukan pembayaran berkelanjutan kepada penerbit untuk menautkan konten berita, kata Victor Pickard, profesor kebijakan media dan ekonomi politik di University of Pennsylvania.
Baca Juga:
Gandeng Google, Kominfo Gelar Pelatihan Gratis untuk Berkarir di Cloud Computing
Google mengatakan kesepakatan itu akan membantu jurnalisme dan sektor kecerdasan buatan (AI) di California. “Kemitraan publik-swasta ini dibangun berdasarkan sejarah panjang kerja sama kami dengan jurnalisme dan ekosistem berita lokal di negara bagian asal kami, sekaligus mengembangkan pusat keunggulan nasional dalam kebijakan AI,” kata Kent Walker, presiden urusan global dan kepala bagian hukum untuk perusahaan induk Google, Alphabet, dalam sebuah pernyataan.
Kesepakatan tersebut, yang berjumlah total USD250 juta (sekitar Rp3,9 triliun) akan menyediakan uang untuk dua upaya, yakni pendanaan untuk inisiatif jurnalisme dan program penelitian AI baru. Perjanjian tersebut hanya menjamin pendanaan untuk jangka waktu lima tahun.