Technologue.id, Jakarta - Di tengah perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19, secara keseluruhan pelaku usaha financial technology (fintech) lending mengaku masih tetap bertumbuh. Secara spesifik, pertumbuhan Investree pun mencapai double digit.
"Kalau kita bicara dari sisi origination, pendanaan tersebut tumbuh sekitar 30 persen atau menjadi Rp3,12 Triliun dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Sementara kalau dari sisi pencairan atau pendanaan, angka tersebut Rp2,5 Triliun atau kurang lebih sekitar 3o persen juga. Jadi secara kumulatif, sejak Investree pertama kali berdiri, total pendanaan yang sudah kita fasilitasi mencapai Rp7,4 Triliun," kata Adrian Gunadi, CEO Investree, saat konferensi pers virtual, Rabu (3/2/2021).
Baca Juga:
Investree Gandeng Startup Beri Solusi Digital bagi UMKM
Secara keseluruhan semenjak Investree berdiri lima tahun yang lalu, mereka sudah membukukan realisasi pinjaman sebesar Rp 5,7 triliun. Pertumbuhan yang cukup signifikan ini membuktikan bahwa fintech lending tetap bisa memberikan akses pendanaan bagi UKM di tengah kondisi pandemi tersebut.
Investree adalah satu-satunya perusahaan fintech lending yang mengantongi dua jenis usaha yaitu konvensional dan syariah. Misi Investree adalah mengoptimalkan data dan teknologi untuk memberikan akses pembiayaan lebih mudah kepada UKM.
"Kita melihat bahwa UKM memang sangat terdampak karena pandemi," ucapnya.
Selain itu, unique lenders atau pemberi dana di Investree juga mengalami kenaikan hingga saat ini menjadi lebih dari 30 ribu pada Desember 2020. Salah satu pendorong angka peningkatan unique lenders ini adalah kemudahan akses pendanaan berbasis digital menjadi salah satu alternatif bagi para pendana.
"Dibandingkan dengan Desember 2019 yang berjumlah 18 ribu. Jadi ada pertumbuhan yang cukup signifikan," jelas Adrian.
Lebih lanjut dilihat dari sisi peminjam, anak perusahaan Investree Holdings ini sudah memfasilitasi lebih dari 1800 peminjam aktif.
Baca Juga:
Investree Gaet SIPLah Blibli untuk Terus Genjot Pemulihan Ekonomi UKM
Sampai saat ini, portofolio pinjaman di Investree masih didominasi oleh produk berbasis supply chain yaitu pembiayaan tagihan (invoice financing) dan Purchase Order (PO) Financing.
Bicara target pembiayaan pada tahun ini, Adrian mengatakan masih melakukan diskusi dengan pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam proses finalisasi berkaitan dengan target pertumbuhan untuk Indonesia di tahun 2021.
"Kita belum bisa disclose soal target dan budget. Yang pasti kita menargetkan pertumbuhan double digit sama seperti tahun sebelumnya.
Investree berkomitmen untuk menghadirkan solusi digital bagi UKM melalui kolaborasi dengan rekanan strategis dalam ekosistem digital dan keuangan serta inovasi produk serta layanan pembiayaan.