Technologue.id, Jakarta - Huawei menjadi bulan-bulanan sekutu Amerika Serikat setelah muncul isu risiko terhadap keamanan nasional. Namun ditengah kondisi saat ini, sejatinya belum ada yang bisa mematahkan dominasi raksasa teknologi asal China itu di dalam bisnis 5G. Sedikitnya Huawei telah mengantongi 50 kontrak komersial di seluruh dunia, sehingga menjadi pemasok peralatan 5G terbesar di dunia. Kabar ini disampaikan langsung oleh Managing Director Huawei selama konferensi "5G is now" di Shanghai, China.
Baca Juga: Jasa Pengiriman FedEx Tolak Angkut Ponsel Huawei ke AS
Dilansir dari GSMarena (25/6/2019), sebagai perbandingan, Nokia dan Ericsson menduduki peringkat kedua dan ketiga dengan jumlah kontrak masing-masing sebanyak 30 dan 18. Di antara mereka, Huawei jelas merupakan pionir yang kuat karena chip dan produknya. Bagaimanapun, Huawei adalah perusahaan yang dimulai dengan komunikasi. Huawei mendominasi pasar karena memiliki paten 5G SEP sebanyak 2160, sedang Nokia memiliki paten sebanyak 1516 paten. Statistik menunjukan bahwa 34 persen peralatan 5G berasal dari Tiongkok. Sementara itu, peralatan 5G asal Korea Selatan mendominasi pasar sebesar 25 persen, sedangkan peralatan asal Amerika Serikat dan Finlandia sebesar 14 persen, dan asal Swedia hanya sebesar delapan persen.Baca Juga: Ada Aplikasi Error, Erafone Beri Jaminan Refund Smartphone Huawei
Pengiriman peralatan 5G Huawei sendiri dilaporkan telah melebihi 150 ribu set. Kontrak yang diperoleh Huawei berasal dari sejumlah negara antara lain Korea Selatan, Finlandia, Swiss, dan Inggris. Pencapaian ini menunjukan bahwa polemik larangan dagang dari Amerika Serikat tidak menjegal bisnis Huawei di bidang 5G, namun kebalikannya tetap mampu menjadi pemimpin dunia di ranah tersebut. Belum lagi, perusahaan tersebut telah melakukan investasi besar-besaran di bidang ini dengan menempatkan 180.000 orang, terutama untuk melakukan komunikasi. Huawei sangat kompeten di industri ini, baik itu terkait peralatan jaringan dan terminal, komunikasi, teknologi, standar, penemuan, paten, riset produk inti dan kemampuan pengembangan, chip, serta algoritma semuanya ada di tangan perusahaan.