Technologue.id, Jakarta - Game terbaru dari seri Call of Duty, Call of Duty: Vanguard, banjir kritik pemain Muslim karena menampilkan lembaran Alquran berserakan di salah satu petanya. Karena kejadian itu, publisher game Call of Duty: Vanguard, Activision, langsung minta maaf di media sosial.
Beberapa pemain pun unggah tangkapan layar dari game Call of Duty: Vanguard ke media sosial. Gambar itu perlihatkan lembaran Alquran berserakan di lantai dan terkena percikan darah. Lembaran Alquran ini ditemukan pada salah satu lokasi di peta Zombies.
Tangkapan gambar itu diambil saat kampanye Der Anfang, di mana pemain harus bunuh tentara zombie dari berbagai negara. Lokasi yang ditampilkan ini berlatar belakang Stalingrad saat Perang Dunia II.
Melihat konten yang dianggap tidak sensitif dan menghina Islam, pemain dan developer game Muslim langsung layangkan kritik untuk game Call of Duty: Vanguard di media sosial dan bahkan mengancam boikot.
Kebanyakan di antaranya marah melihat lembaran Alquran berserakan di lantai, di mana karakter di game itu juga bisa injak halaman Alquran.
Activision sebagai publisher Call of Duty: Vanguard langsung meminta maaf lewat akun Twitter Call of Duty Timur Tengah. Mereka mengatakan konten itu kini sudah dihapus dari game.
“Call of Duty dibuat untuk semua orang. Ada konten tidak sensitif terhadap komunitas Muslim yang secara salah dimasukkan pekan lalu, dan sekarang sudah dihapus dari game,” tulis Activision.
“Itu seharusnya tidak pernah muncul di dalam game. Kami memohon maaf sebesar-besarnya. Kami segera mengambil langkah internal untuk mengatasi situasi untuk mencegah kejadian seperti itu di masa depan,” tambahnya.
Perlu diketahui, Mode Zombie di Call of Duty: Vanguard dikembangkan oleh Treyarch. Sementara itu kampanye dan mode multiplayer standar ditangani oleh Sledgehammer Games.
Hal ini bukan pertama kalinya Call of Duty dihujani kritik karena masukkan konten yang dianggap menghina Islam. Sebelumnya, di seri Call of Duty: Modern Warfare 2, ada lukisan yang berisi kutipan Nabi Muhammad.
Lukisan itu digantung di kamar mandi di peta multiplayer Favela. Activision kemudian meminta maaf dan hapus peta itu dari game.