Technologue.id, Jakarta - Vendor ponsel Xiaomi belakangan ini diterpa isu miring terkait kerahasiaan data penggunanya. Raksasa teknologi asal China itu disebut mengumpulkan data pengguna secara diam-diam.
Dilansir dari Forbes pada Selasa (5/5/2020), seorang peneliti keamanan siber Gabi Cirlig mengaku menemukan kejanggalan pada ponsel Redmi Note 8 miliknya. Dimana pada ponsel tersebut Xiaomi dapat memantau aktivitas yang dilakukan.
Baca Juga:
Daftar Smartphone Xiaomi yang Bakal Dapatkan MIUI 12
Cirlig menyebut Xiaomi dapat mengetahui situs mana saja yang dikunjungi di browser hasil penelusuran mesin pencari Google dan DuckDuckGo, hingga newsfeed yang ada di halaman utama browser.
Selain itu, Cirlig juga mengatakan bahwa Xiaomi dapat merekam aktivitas lain seperti folder mana saja yang dibuka, status bar dan menu setting mana yang diakses, bahkan navigasi layar mana yang disentuh.
Seluruh data tersebut kemudian menurut Cirlig dikirim ke server Alibaba yang disewa Xiaomi. Sejumlah data juga turut dikirim ke server yang berada di Singapura dan Rusia meski domain web terdaftar di Beijing.
Tidak hanya pada Redmi Note 8, Cirlig juga melakukan pengujian pada ponsel Xiaomi lainnya antara lain Xiaomi Mi 10, Redmi K20, dan Mi MIX 3. Hasilnya, ia mengaku menemukan hal serupa yang memunculkan kecurigaan bahwa seluruh ponsel Xiaomi memiliki sistem keamanan yang sama.
Baca Juga:
Unik, Ini Paten Layar Terbaru Xiaomi
Seorang peneliti keamanan siber lain, Andrew Tierney juga melakukan pengujian pada ponsel Xiaomi tersebut. Ia mengamini temuan Cirlig dengan mengatakan Mi Browser Pro dan Mint Browser telah mengumpulkan data miliknya.
Kebanyakan browser mengumpulkan data analitik, tapi bentuknya berupa informasi penggunaan atau crash, bukan perilaku pengguna atau alamat URL tanpa persetujuan pengguna dan masih direkam walaupun dalam mode privat," pungkas Tierney.