Technologue.id, Jakarta - Salah satu orang terkaya di dunia, Elon Musk, ketahuan memiliki seorang anak yang dirahasiakan dengan seorang eksekutif di perusahaan implan otak Neuralink miliknya. Menurut laporan dari Bloomberg, Musk dan Direktur Neuralink, Shivon Zilis, dikabarkan memiliki bayi yang baru lahir di awal tahun ini.
Sebelumnya, Musk sudah memiliki anak kembar dengan Zilis, yang ditemukan Business Insider pada tahun 2022 setelah menemukan dokumen pengadilan. Dia juga memiliki tiga anak dengan musisi Grimes dan enam anak dari hubungan sebelumnya, sehingga totalnya ada 12 anak yang kita ketahui.
Baca Juga:
Menkominfo Ancam Blokir Twitter, Elon Musk Masih Bungkam
Terlepas dari jumlah anaknya, Musk memang merupakan orang yang perduli terhadap populasi manusia di dunia. Beberapa hari lalu, bos Starlink itu mem-repost sebuah grafik yang mengklaim Eropa sedang menderita "krisis kesuburan" dan mengatakan "peradaban mungkin berakhir dengan ledakan atau rengekan (pada popok dewasa)."
Seperti dicatat oleh Bloomberg, Musk telah mengulangi kalimat itu beberapa kali di masa lalu, termasuk saat wawancara pada tahun 2022 dengan Tucker Carlson dan saat wawancara di konferensi Milken Institute pada bulan Mei. Dia mengatakan kepada Carlson, “penurunan angka kelahiran adalah bahaya terbesar yang dihadapi peradaban sejauh ini.”
Oleh karena itu, pada tahun 2021, organisasi non-profit milik Musk mendonasikan US$10 juta ke Universitas Austin untuk mendanai Population Wellbeing Initiative, sebuah kelompok penelitian yang mempelajari populasi manusia.
Baca Juga:
Kritik Pelecehan Seksual, 8 Mantan Karyawan Tuntut SpaceX dan Elon Musk
Kepedulian ini berbanding terbalik dengan beberapa laporan yang menuduh Musk melakukan tindakan pelecehan seksual di lingkungan kerja dan dengan bawahannya. Laporan terbaru dari The Wall Street Journal menyebutkan Musk memiliki hubungan seksual dengan mantan pekerja magang SpaceX yang kemudian menjadi salah satu eksekutif perusahaan. Karyawan lain mengatakan dia beberapa kali menolak permintaan Musk untuk memiliki anak bersamanya, menurut Journal.
Pekan lalu, delapan mantan engineer SpaceX mengajukan gugatan terhadap Musk yang mengklaim bahwa miliarder tersebut “secara sadar dan sengaja menciptakan lingkungan kerja yang tidak bersahabat berdasarkan tindakannya yang menyisipkan foto, meme, dan komentar seksual keji yang merendahkan perempuan dan/atau komunitas LGBTQ+” Keluhan tersebut mencerminkan tuduhan diskriminasi dan pelecehan seksual di SpaceX di masa lalu, termasuk insiden di mana Musk diduga mengajak pramugari untuk melakukan hubungan seks.