Technologue.id, Jakarta - XL Axiata terus menggarap proyek fiberisasi jaringan di tengah pandemi virus Corona.
Menurut Plt Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa, hal ini lantaran fiberisasi merupakan program utama perusahaan dalam upaya meningkatkan kualitas jaringan data, termasuk persiapan menuju implementasi 5G.
"Proyek ini harus tetap jalan, karena hasil dari fiberisasi juga bisa langsung meningkatkan kualitas jaringan sesuai dengan kebutuha pelanggan. Fiberisasi juga menjadi semakin perlu untuk terus kami lakukan sesuai target mengingat kebutuhan layanan data yang meningkat setelah ada pandemi," ujarnya dalam keterangan resmi pada Senin (22/6/2020).
Baca Juga:
Alihkan Beban Kerja, XL Axiata Gaet Google Cloud
"Yang mana secara umum, kebutuhan pelanggan dan masyarakat atas data meningkat karena imbas dari Covid-19 yang memaksa mereka untuk bisa selalu mobile dan terkoneksi dengan internet dalam menjalankan aktivitas produktif," tambahnya.
Fiberisasi jaringan ini juga dikatakan sebagai upaya modernisasi jaringan dengan cara menghubungkan Base Transceiver Station (BTS) melalui jalur fiber, termasuk sekaligus melakukan regenerasi perangkat-perangkat BTS, seperti mengganti perangkat yang selama ini memakai microwave menjadi perangkat fiber. Dengan kata lain, program fiberisasi jaringan merupakan salah satu langkah dalam mempersiapkan jaringan 5G.
Perusahaan sendiri mengungkap, fiberisasi telah terlaksana di semua ibu kota provinsi dan kota-kota besar terutama di kota atau area yang memang secara pertumbuhan data sudah memerlukan upgrade ke jaringan fiber. Hingga pertengahan 2020 ini, jaringan di total 200 kota dan kabupaten telah terfiberisasi, baik kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Medan, Bandung, Palembang, Makassar, hingga Balikpapan.
Baca Juga:
Asyiknya Pelanggan XL Home Bisa Main Gim di TV Pakai Smartphone
Selain kota besar, fiberisasi juga telah diselesaikan di kota-kota lainnya seperti Denpasar, Manado, Cirebon, Bekasi, Banjarmasin, hingga Malang. Bahkan fiberisasi juga sudah terlaksana hingga kabupaten seperti Deli Serdang, Aceh Besar, Lebak, Berau, Indramayu, Kendal, Jembrana, hingga Lombok Timur.
Perusahaan menargetkan pengerjaan ini merata secara nasional, dimana hingga akhir tahun 2020 nanti 60-70% BTS di seluruh Indonesia akan terhubung dengan jaringan fiber. Untuk tahun 220 sendiri, fiberisasi sudah mencapai sekitar 53% dari total target, dengan sebagian besar mencakup wilayah Jawa.